PIKIRAN RAKYAT - Jalan pedang nan panjang mesti dilalui Forum Pemuda Peduli Karst Citatah (FP2KC) demi menyelamatkan bentang alam Karst Citatah di Bandung Barat dari kehancuran akibat praktik penambangan.
Upaya mempertahankan kawasan karst dan melawan penambangan yang menggerogotinya butuh kesabaran dan kegigihan luar biasa.
Komunitas pemuda asal Kampung Cidadap, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat itu pantang menyerah. Sejak dirintis 2009 lalu, terkadang ancaman menghampiri. Mereka tak goyah dan terus berikhtiar melestarikan lingkungan.
Kiprah itu berbuah penghargaan Kalpataru. Deden Syarif Hidayat (37) masih ingat betul pertanyaan warga yang muncul saat menyosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian Karst Citatah kepada masyarakat.
Baca Juga: Menjajal Duet Nasionalis-Agamis Menuju Pilpres 2024 dan Jalan Lain ke Istana
”Kalau itu (bukit-bukit Karst Citatah) tidak ditambang, masyarakat makan apa?” kata Deden menirukan pertanyaan warga.
Ketua FP2KC itu mafhum, warga di sekitar karst memang menggantungkan hidup sebagai penambang kapur. Tak menambang sama artinya dengan hilang mata pencaharian atau dapur tak mengebul.
Deden balik bertanya, ”Kalau gunung habis, masyarakat makan apa?”