kievskiy.org

Proyek Tol Cisumdawu dan Kereta Cepat Ditunjuk Lagi, Konon Sebabkan Banjir Rancaekek Lebih Parah

SEJUMLAH pengendara melintasi banjir yang merendam ruas jalan di depan PT Kahatex, Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Selasa, 2016 lalu. Banjir di Kahatex terus berulang setiap hujan deras turun, hingga dikeluhkan pelaku usaha wisata.*
SEJUMLAH pengendara melintasi banjir yang merendam ruas jalan di depan PT Kahatex, Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Selasa, 2016 lalu. Banjir di Kahatex terus berulang setiap hujan deras turun, hingga dikeluhkan pelaku usaha wisata.* /ARIF HIDAYAH/PR

PIKIRAN RAKYAT - Genangan banjir tahun ini, yang menimpa enam desa di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, 2019 ini dinilai lebih parah dan makin tinggi genangan airnya.

Seorang anggota DPRD Kabupaten Bandung menengarai air banjir merupakan kiriman air dari Kabupaten Sumedang.

Ditambah lagi adanya dua proyek besar yakni kereta cepat Jakarta-Bandung, dan tol Cileunyi, Sumedang dan Dawuan (Cisumdawu).

Baca Juga: SNMPTN 2020 Semakin Dekat, Simak 11 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Universitas

Ini bukan pernyataan yang pertama kali, dan bukan dari wilayah timur Kabupaten Bandung saja.

Sebelumnya pernyataan yang sama juga keluar dari anggota dewan lain untuk banjir di wilayah Bandung yang lain. Baru-baru ini, Wali Kota Bandung Oded M Danial juga menyinggung kereta cepat sebagai penyebab banjir Gedebage makin parah.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara pun sempat mengultimatum PT KCIC sebagai pengembang proyek kereta cepat, karena menyebut proyek itu yang menyebabkan banjir di Cimareme, di wilayahnya.

Baca Juga: Resmikan Terowongan Nanjung di Bandung, Jokowi Saksikan Basuki Teken Kontrak Dini Pembangunan Infrastruktur

Menurut anggota DPRD Kabupaten Bandung yang tinggal di Desa Sukamanah, Cecep Suhendar, genangan banjir yang melanda Kecamatan Rancaekek lebih banyak kiriman dari Kabupaten Sumedang maupun daerah Cileunyi.

"Ada enam desa yang terendam banjir di Kecamatan Rancakek yakni Desa Sukamanah, Desa Linggar, Desa Sukamulya, Desa Sangiang, Desa Haurpugur, dan Desa Bojong Loa," katanya, di ruang kerjanya, Rabu, 29 Januari 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat