PIKIRAN RAKYAT - Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar Opera Legenda Sunda “Ludira Kasmaran”, yang dipentaskan pada 28 dan 29 Januari 2020, di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung.
Pertunjukan arahan sutradara Retno Dwimarwati dengan racikan naskah oleh Lili Suparli ini membawa kesegaran baru dalam menyajikan kisah legenda, Sangkuriang.
Pergelaran ini begitu penuh dengan adegan dan dialog yang relevan dengan konsisi terkini, khususnya yang tengah ngetren di kalangan anak muda. Sosok Sangkuriang dan Dayang Sumbi tampil dengan mengenakan kostum bernuansa modern dengan kelir hitam-merah. Jaket kulit bergaya rocker membuat Sangkuriang terlihat makin maskulin yang mewakili jiwa rock n roll.
Baca Juga: Siap-siap, Program Chickenisasi Wali Kota Bandung Akan Sasar Tingkat Keluarga
Inti cerita memang masih menceritakan tentang hubungan terlarang ibu dan anak yang banyak dikenal. Tetapi kali ini banyak unsur kebaruan yang begitu dekat dengan anak muda. Di tengah momen jatuh cinta pada pertemuan pertama, pasangan ini berduet menyanyikan “Cinta Terbaik” yang tenar dinyanyikan oleh Cassandra.
Adegan romansa lainnya diisi dengan momen dansa. Musik latar “One Last Cry” dari Brian McKnight menyelimuti seisi ruangan Sunan Ambu, melarutkan audiens dengan suasana pasangan yang tengah beradu hati.
Koreo tari juga tak luput dari silang performa tradisional dengan modern. Di beberapa sesi masih disimpan unsur tradisional. Menambah nuansa baru, arahan tari modern yang sedang viral juga banyak memberi warna.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Gembira dengan Progres Chickenisasi
Saat sejumlah pasukan siluman memasuki panggung, dua dari pemeran menari sungguh liar, hingga menaiki kotak speaker yang ada di samping panggung. Gimmick ini mengingatkan pada aksi atraktif para penyanyi dangdut koplo ketika manggung. Di tengah tarian, opera juga menyisipkan joget dengan gerak tangan khas yang tengah hits di Tik Tok.