kievskiy.org

Pilkada 2020 Kabupaten Bandung, Pengamat Sebut Sahrul Gunawan sebagai Kandidat Mendulang Empati Emak-emak

AKTOR Sahrul Gunawan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati Pilkada Kabupaten Bandung 2020, di Kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung, Kamis, 17 Oktober 2019.*
AKTOR Sahrul Gunawan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati Pilkada Kabupaten Bandung 2020, di Kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung, Kamis, 17 Oktober 2019.* /HENDRO HUSODO/PR

PIKIRAN RAKYAT – Sosok pasangan calon dan koalisi partai pengusung menjadi faktor yang determinan dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Bandung 2020.

Faktor tersebut akan menentukan peluang dalam memenangkan pilkada, yang direncanakan bakal digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia pada 23 September mendatang.

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Nurtanio, Djamu Kertabudi saat dimintai tanggapan terkait dinamika politik jelang Pilkada Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Melirik Harga Motor Sport Fairing Bekas di Pasar Indonesia, Pas untuk Tampil Keren dengan Budget di Bawah Rp 20 Juta

Dengan mengangkat isu perubahan, menurut dia, sosok dari berbagai latar belakang berpeluang untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Bandung.

"Budaya permisif di kalangan masyarakat Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung, dalam perhelatan  pilkada tampak memberikan angin segar bagi figur dari latar belakang apapun untuk tampil mengadu nasib dengan mengusung isu perubahan," kata Djamu, Senin,17 Februari 2020.

 Baca Juga: Viral Challenge Minum 5 Liter Boba dalam 12 Jam, Dokter: Jangan Kayak Gini, Apalagi Hanya untuk Konten

Tidak terkecuali, lanjut dia, figur dari latar belakang artis yang sudah memiliki modal popularitas, mengingat pesinetron Sahrul Gunawan sudah dipastikan bakal diusung oleh Partai NasDem.

Menurut Djamu, kemunculan Sahrul Gunawan dalam bursa pilkada merupakan fenomena politik yang baru di Kabupaten Bandung.

"Dengan pola blusukannya dari kampung ke kampung, dengan hanya mengandal strategi sederhana, yakni salam-tegur-sapa dan senyumnya, membuat masyarakat terutama kalangan milenial dan emak-emak tampak berempati. Secara gradual kemungkinan akan menjadi pesaing serius," kata Djamu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat