kievskiy.org

Dulu Tidak Pernah Kering karena Ada Mata Air, Situ Uncal di Bandung Tinggal Cerita

PENGENDARA sepeda motor melewati lokasi sisa-sisa Situ Uncal di Jalan Parakansaat, Kota Bandung, Selasa, 18 Februari 2020. Lokasi tersebut kini menjadi tempat pembuangan sampah. Dalam dua puluh tahun terakhir, lahan Situ Uncal yang cukup luas sedikit demi sedikit dijual oleh ahli waris.*
PENGENDARA sepeda motor melewati lokasi sisa-sisa Situ Uncal di Jalan Parakansaat, Kota Bandung, Selasa, 18 Februari 2020. Lokasi tersebut kini menjadi tempat pembuangan sampah. Dalam dua puluh tahun terakhir, lahan Situ Uncal yang cukup luas sedikit demi sedikit dijual oleh ahli waris.* /ADE BAYU INDRA/PR

PIKIRAN RAKYAT – Situ Uncal, danau ­se­luas 2.000-an meter persegi di Arcamanik, Kota Bandung, bukan hanya hilang dari ingatan orang.

Sebagian kecil lahannya yang tersisa, saat ini, justru lebih dikenal sebagai tempat membuang sampah dan material sisa bangunan.

Terletak di pinggiran Jalan Parakansaat, sisa-sisa Situ Uncal di Bandung, terlihat begitu kumuh, tak terurus.

Baca Juga: Agen Olahraga Sebut Pemain Manchester City akan Tetap Loyal kepada Klub Meski Dapat Hukuman dari UEFA

Tanaman rambat me­nyembunyikan seluruh permukaan air. Beberapa batang pohon mencuat dari pulau kecil di tengah danau. 

Spanduk kuning berukuran besar, berisi larangan membuang sampah, terpampang di sana. Namun, orang-orang seperti tidak peduli.

Kantong-kantong plastik dan bekas bungkus makanan minuman berserakan.

Baca Juga: 5 Bahan Rumahan untuk Meringankan Gejala Asma, dari Kunyit hingga Kopi Hitam

”Situ ini dulunya luas sekali. Rumah-rumah di ujung sana itu bagiannya,” kata Rumiyati (68), salah seorang penduduk RW 11 Kelurahan Cisaranten Endah, ketika ditemui di ru­mah­nya, Selasa, 18 Februari 2020 siang.

Rumah Rumiyati, yang ­pu­nya 9 cucu dan 5 buyut, ­berada di permukiman padat di belakang sisa Situ Uncal. Dia lahir dan besar di sana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat