kievskiy.org

Disparbud Jawa Barat Siapkan Strategi untuk Menjaga Stabilitas Pariwisata, Dedi : Okupansi Hotel Turun 5 hingga 7 Persen

ILUSTRASI wisata, pariwisata, traveling, pesawat, tiket pesawat, objek wisata.*
ILUSTRASI wisata, pariwisata, traveling, pesawat, tiket pesawat, objek wisata.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut pandemi Covid-19 sudah mulai mempengaruhi sektor pariwisata di Jawa Barat. Salah satunya pada tingkat hunian atau okupansi hotel. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Dedi Taufik mengatakan, untuk okupansi hotel turun 5 sampai 7 persen. 

"Kami berharap jangan terus berkurang," kata dia pada Dialog Khusus Krisis Pariwisata (community need assesment) di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Kamis, 12 Maret 2020 Sore.

Baca Juga: Rampungkan Penyusunan RKPD, Bupati Garut Ajak Masyarakat Perbaiki IPM

Hadir pada acara itu, diantaranya Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita), pengelola destinasi wisata

Dengan dampak tersebut, pihaknya menyiapkan strategi guna menjaga stabilitas sektor pariwisata, menyusul keresahan wisatawan pada virus Corona. Dari mulai memberikan diskon hingga mendorong destinasi wisata menggagas kegiatan atraksi yang menarik wisatawan.

"Yang pertama sepakat semua, bahwa pelaku industri Jabar siap menerima wisatawan," ujar Dedi. 

Baca Juga: Pemerintah Buka Moratorium Izin Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah

Dengan begitu, dia mengatakan, harus ditopang oleh persiapan matang sejumlah industri pariwisata di Jabar. Tak terkecuali, mengenai eminitas dan atraksi yang akan ditawarkan kepada para wisatawan.

"Kemudian juga mereka (penyedia jasa wisata) sepakat untuk melakukan diskon, untuk di tempat wisata hotel dan sebagainya," ucapnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat