kievskiy.org

Gubernur Jawa Barat Didorong Kaji Ulang Kebijakan Tes Massal di Stadion, Asep : Itu Justru Akan Memperluas Penularan Covid-19

RAPID test dianggap tidak seakurat swab test, namun cocok untuk pemeriksaan awal.*
RAPID test dianggap tidak seakurat swab test, namun cocok untuk pemeriksaan awal.* /PIXABAY PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat mendesak kebijakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyelenggarakan pemeriksaan cepat massal Covid-19 di beberapa stadion di Jabar, dikaji ulang.

DPRD menyoroti hal itu justru akan berdampak lebih luas penyebaran penularan Covid-19 di kalangan masyarakat.

“Di DPRD juga kita resah dengan model rapid test massal di stadion, malah mengumpulkan banyak orang di satu lokasi. Kan secara prinsip kita sudah mensosialisasikan social distancing. Ketika yang sehat saja harus jaga jarak, ini malah kemudian dikumpulkan dengan sedemikian banyak (orang) di stadion. Itu yang justru kita semua di Komisi V DPRD juga khawatir. Mumpung belum dilaksanakan, sebaiknya kebijakan ini dikaji ulang,” ungkap anggota Komisi V DPRD Jabar, Asep Wahyuwijaya saat dikonfirmasi, Senin, 23 Maret 2020.

Baca Juga: Terbang dari Bandung, Pesawat TNI Sebar 60.000 Kotak APD untuk Tenaga Medis di Berbagai Daerah Indonesia

Dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan Ridwan Kamil ini, lanjut Asep, Komisi V DPRD Jabar akan segera menindaklanjuti pernyataan gubernur tersebut kepada Satuan Tugas Covid-19 di Provinsi Jawa Barat, terkait kekhawatiran terjadi penyebaran Covid-19 pada saat dilakukannya rapid test di stadion.

Meski dalam teknisnya pemeriksaan massal ini diatur semaksimal mungkin agar tidak terjadi kontak fisik secara langsung sesama warga, namun hal itu dipastikan akan menimbulkan kewalahan, baik bagi petugas medis maupun warga yang diperiksa, termasuk warga yang menunggu untuk diperiksa.

Baca Juga: Kemenag Siapkan Anggaran Lebih Rp 300 Miliar untuk Penanganan Penyebaran Covid-19

“Kenapa tidak kemudian kita (Pemprov Jabar) mengirimkan barang (rapid test) itu ke masing-masing daerah saja. Petugas medis ini sebenarnya menunggu alat medisnya dan mereka bisa melakukan dengan sistem pemeriksaan door to door, yakni petugas medis mendatangi rumah warga, terutama warga yang ODP. Mungkin dengan cara itu akan lebih efektif menekan penyebaran penularan,” kata Asep.

Jika persepsi pemeriksaan ini melalui kumpulan massa, kata Asep, namun itu bukan sengaja dikumpulkan di satu lokasi. Melainkan petugas medis turun ke jalan seperti halnya yang dilakukan di Korea Selatan, ada mobil pemeriksaan yang bersiaga di beberapa titik. Warga mendatangi mobil pemeriksaan itu yang tidak memakan konsentrasi kumpulan massa terlalu banyak karena lokasi pemeriksaan yang tersebar.

Baca Juga: Persib dalam Sejarah: Laga Usiran Kontra Persija di Markas Tentara, Pelatih Persita Sumbang Gol

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat