kievskiy.org

150.000 Perangkat Rapid Test Sudah Tiba di Indonesia, Segera Disebar ke Seluruh Negeri

WUJUD perangkat rapid test corona di Bogor. 150.000 alat serupa dari Tiongkok telah tiba, Minggu, 22 Maret 2020.*
WUJUD perangkat rapid test corona di Bogor. 150.000 alat serupa dari Tiongkok telah tiba, Minggu, 22 Maret 2020.* /ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT –  Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah Indonesia sudah mendapatkan sebanyak 150.000 perangkat pemeriksaan cepat corona.

Perangkat rapid test corona itu dijemput dari Tiongkok, untuk digunakan secara massal dalam mendeteksi COVID-19 di Tanah Air.

Rapid test corona adalah istilah lain Rapid Diagnostic Test (RDT) corona, yang merupakan tes diagnostik untuk keperluan medis yang mudah dilakukan serta memberikan hasil yang cepat.

Baca Juga: Gula Putih Langka dan Mahal, Industri Rumahan di Majalengka Terpaksa Berhenti Beroperasi

Cara kerja rapid test dalam mendiagnosa corona adalah dengan pengambilan sedikit darah pasien dan hasilnya dapat keluar dalam waktu kurang dari dua menit.

"Sebanyak 150.000 kit test hari ini sudah berada di tanah air yang kemarin dijemput menggunakan pesawat Hercules Posisi terakhir pesawat sedang transit di Natuna, untuk kemudian tidak berapa lama lagi akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta," kata Yurianto, Minggu, 22 Maret 2020.

Ia menyampaikannya dalam jumpa pers yang diadakan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Baca Juga: Viral Video Diduga Tenaga Medis Malaysia Hanya Gunakan Keresek saat Bertugas di Tengah Pandemi Virus Corona

Seperti dilansir Antara, perangkat pemeriksaan itu akan digunakan untuk penapisan awal atau tes skrining dalam mendeteksi positif atau negatif COVID-19 pada seseorang.

Perangkat pemeriksaan cepat COVID-19 itu akan disebarkan ke seluruh Tanah Air sesuai dengan pengelompokan faktor risiko di masyarakat atas dasar kasus positif yang dilayani di rumah sakit.

Dari kasus positif COVID-19 yang dilayani di rumah sakit, maka akan dilacak orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien tersebut maka mereka akan menjalani tes skrining melalui perangkat pemeriksaan cepat itu.

Baca Juga: Telan Biaya Pengobatan Rp 150 Juta, Salah Satu Pasien Pertama Kasus Virus Corona di Tiongkok Akhirnya Dinyatakan Sembuh

Orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien positif COVID-19 merupakan kelompok berisiko yang harus segera menjalani tes skrining COVID-19

Dalam waktu dekat, pemerintah Indonesia akan terus menambah jumlah perangkat pemeriksaan cepat yang didatangkan dari luar negeri hingga mencapai satu juta perangkat pemeriksaan cepat.

"Tidak berapa lama lagi kita akan mendatangkan jumlah yang lebih besar dengan target kita adalah satu juta perangkat pemeriksaan cepat untuk memeriksa kelompok resiko di antara masyarakat," ujar Yurianto.

Baca Juga: Triawan Munaf Bagikan Surat Terbuka dari Dokter yang Hadapi Virus Corona di Garda Terdepan: 'Setelah Pakai Pakaian Pelindung, Kami Tidak Bisa Makan, Minum, ke Toilet'

Yurianto menuturkan jika orang tertentu diperiksa sebelum tujuh hari terinfeksi virus maka muncul hasil negatif, oleh karena itu pemeriksaan harus diulangi setelah tujuh hari pasien terinfeksi virus corona untuk memastikan negatif atau positif COVID-19.

Jika ditemukan hasil positif COVID-19 dari pemeriksaan cepat yang menggunakan perangkat itu, maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan molekular dengan menggunakan mesin polymerase chain reaction (PCR).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat