kievskiy.org

Siswa SDN Legok Pego Kabupaten Bandung Tak Bisa Ikuti Pembelajaran Daring

SISWA kelas lima dan enam belajar di ruang perpustakaan yang disekat papan tenis meja akibat kekurangan ruangan di SDN Legok Pego. *
SISWA kelas lima dan enam belajar di ruang perpustakaan yang disekat papan tenis meja akibat kekurangan ruangan di SDN Legok Pego. * /Sarnapi/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - Para siswa SDN Legok Pego, Desa Drawati, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, yang tak bisa melakukan pembelajaran daring atau online.

"Selain kondisi ekonomi masyarakat dari kalangan bawah, sehingga sedikit warga yang memiliki telepon seluler," kata Kepala SDN Legok Pego, Engkos, saat dihubungi, Senin, 6 April 2020.

Baca Juga: Anak Rentan Mengalami Perlakuan Tidak Baik di Tengah Wabah

Bukan hanya itu, sinyal telepon di Kp. Legok Pego juga sangat susah. “Di sekolah saja kalau mau dapat sinyal harus lari ke belakang gedung. Kalau kita berada di ruang kelas atau kantor tak ada sinyal sama sekali," katanya.

Untuk menyiasati pembelajaran di rumah yang berlaku sejak 16 Maret lalu, Engkos memiliki cara unik. "Saya harus tetap datang ke sekolah dua hari sekali untuk memberikan tugas kepada para siswa. Meski jalan yang dilalui sangat berat, karena jalanan rusak dengan penuh batu dan lumpur, tapi saya harus ke sekolah," ujarnya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, 33,5 Juta Siswa Tidak Terakses Pendidikan Daring

Ketika sampai ke sekolah, Engkos hanya mendapatkan beberapa siswa, karena sebagian besar siswa harus membantu orangtuanya di sawah. "Akhirnya saya kumpulkan siswa yang ada lalu saya berikan tugas. Nanti siswa tersebut yang akan membagikan kepada teman-temannya," ucapnya.

Kondisi masih banyaknya daerah di Indonesia yang belum terakses jaringan telepon seluler juga diakui Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih. "Untuk itu, kami mendesak pemerintah agar segera memenuhi kebutuhan akses internet, agar siswa bisa belajar di rumah, terutama di tengah wabah Covid-19 ini," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat