/photo/2020/03/31/3860072757.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan menggelar rapid test Covid-19 selama Pembatasan Sosial Berskala Besar berlangsung mulai Rabu 22 April 2020 ini. Hal itu sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sekretaris Daerah KBB Asep Sodikin mengatakan, rapid test yang akan dilakukan di tujuh kecamatan itu mencontek pola yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan untuk mengetahui peta sebaran virus corona. Jika melihat jumlah penduduk di 7 kecamatan, idealnya rapid test dilakukan pada 5.400 orang.
"Namun, nanti secara teknis akan kami diskusikan lagi supaya efisien dan efektif serta tetap tepat sasaran," ujar Asep, Selasa 21 April 2020.
Baca Juga: 'Bobotoh Bergerak Lawan Virus Corona', Bagikan Masker dan Sembako
Selain rapid test, lanjut dia, untuk menunjang penerapan PSBB parsial, pihaknya menyiapkan Peraturan Bupati mengenai PSBB di KBB. Menurut dia, ada beberapa hal yang mesti diperketat melalui aturan seperti aktivitas industri, aktivitas transportasi, maupun aktivitas ibadah.
"Perbupnya sudah disiapkan oleh BPBD dan bagian hukum dan sudah ditandatangani. Dengan Perbup itu, semakin jelas aturan yang harus ditekankan selama penerapan PSBB ini," katanya.
Dia mengungkapkan, kegiatan industri di Bandung Barat akan diperketat. Setiap perusahaan diwajibkan melakukan rapid test kepada seluruh karyawannya secara mandiri. Jika perusahaan itu belum melakukan rapid test, tidak diperkenankan untuk beroperasi.
Baca Juga: PSBB Kabupaten Bekasi Berjalan Sepekan, Masih Banyak yang Melanggar
"Sesuai dengan imbauan Pak Gubernur, kalau belum ada laporan rapid test ya kami tidak bisa izinkan beroperasi. Pembatasan waktu juga sudah disosialisasikan, jadi ada pengurangan jam dan karyawan harus menyiapkan surat izin bekerja dari perusahaan masing-masing," katanya