kievskiy.org

Berkali-kali Hasil Tes Negatif Tapi Tetap Diisolasi, Pekerja Migran Kabupaten Bandung Kebingungan

ILUSTRASI hasil rapid test.*
ILUSTRASI hasil rapid test.* //PIXABAY /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Pekerja migran asal Kabupaten Bandung kebingungan setelah dijemput oleh petugas menggunakan ambulans dan dibawa ke Balai Latihan Kerja (BLK) Manggahang untuk kembali menjalani isolasi.

Padahal mereka mengaku sebelumnya sudah berkali-kali menjalani isolasi, rapid test, dan tes swab yang menunjukan hasil negatif, selama perjalanan dari luar negeri.

Salah seorang pekerja migran Kabupaten Bandung, Nurhasanah (23) mengatakan, ia dan rekannya Sinta Herman (20) merupakan bagian dari rombongan 14 pekerja migran asal Jawa Barat yang baru pulang dari Malaysia pada pertengahan Mei 2020.

Baca Juga: 100 Wastafel Portabel dari Donatur Ditempatkan di Depok dan Bekasi

"Awalnya kami hanya bertiga melakukan perjalanan darat dari Serawak Malaysia ke Pontianak pada 14 Mei 2020 dengan melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan yang menunjukan kami terbebas dari Covid-19," ujarnya saat dihubungi, Kamis 28 Mei 2020.

Di Pontianak, kata Nurhasanah, ia dan dua rekannya pun sempat menjalani rapid test dan karantina selama sekitar tiga hari. Setelah hasil tes kembali menunjukan negatif, mereka diperbolehkan melanjutkan perjalanan lewat laut menuju Semarang dan bertemu dengan 11 orang pekerja migran asal Jabar lain di kapal.

"Di Semarang kami pun menjalani rapid test. Selain itu kami diisolasi lagi sampai dijemput oleh petugas dari Pemprov Jabar pada 19 Mei 2020," kata Nurhasanah.

Baca Juga: Kenalkan, Motor Bertenaga Listrik Bergaya Cafe Racer Ciptaan Brand Otomotif asal Australia

Pada hari yang sama, Nurhasanah dan 13 pekerja migran itu pun akhirnya tiba di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar di Kota Cimahi. Di sana mereka menjalani tes swab dan kembali diisolasi sampai menunggu hasil.

Menurut Nurhasanah, hasil tes swab yang keluar pada 22 Mei 2020 menunjukan bahwa ia dan rekan-rekannya negatif. Dengan begitu, Pemprov Jabar pun bisa mengembalikan mereka ke daerah masing-masing.

Namun Nurhasanah heran karena ia dan Sinta dijemput oleh petugas dari Pemkab Bandung dengan menggunakan ambulans.

Baca Juga: Update Virus Corona DKI Jakarta Kamis 28 Mei 2020, Pasien Sembuh Sudah Capai 1.719 Orang

"Di tengah perjalanan, kami juga baru diberitahu bahwa kami bukan akan diantarkan ke rumah tetapi ke BLK Manggahang untuk isolasi lagi," ucapnya.

Hal itu, kata Nurhasanah, bertolak belakang dengan 12 rekan pekerja migran asal kota/kabupaten lain yang dijemput dengan mobil biasa dan langsung diantarkan ke rumah. Terlebih mereka memang sudah berkali-kali dinyatakan negatif dalam rapid test dan tes swab selama perjalanan.

Dikonfirmasi mengenai keluhan tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinkes Kabupaten Bandung dr. Riantini mengatakan, langkah tersebut sudah merupakan prosedur tetap penanganan Covid-19 di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Gelombang Pasang Tinggi Terjang Pesisir Selatan Kabupaten Tasikmalaya

"Dari BPSDM, Pemprov Jabar mengembalikan mereka ke daerah, bukan ke rumah," ujarnya.

Menurut Riantini, prosedur di Kabupaten Bandung saat ini memang lebih ketat terhadap warga yang menjadi pelaku perjalanan. Terlebih para pekerja migran yang menempuh perjalanan jauh dari luar negeri.

Hal itu diakui Riantini tak lepas dari pengalaman sebelumnya di mana seorang pekerja migran yang baru pulang dari Arab Saudi pernah langsung dipulangkan ke rumahnya setelah hasil tes swab di BPSDM dinyatakan negatif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat