kievskiy.org

Tanggapi Daging Oplosan Marak Beredar, Engkus: Sudah Saatnya Kabupaten Bandung Punya Pasar Halal

ILUSTRASI daging.*
ILUSTRASI daging.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Dengan hebohnya daging babi atau celeng dibuat seperti daging sapi di pasar-pasar Kabupaten Bandung seharusnya menyadarkan Pemkab Bandung dan masyarakat akan pentingnya pasar halal.

Apalagi dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung sekitar 3,7 juta, jumlah Musliminnya mendominasi.

"Setiap momentum Ramadan dan lebaran   selalu dimanfaatkan oleh oknum-oknum pedagang untuk menjual daging babi yang dioplos dengan daging sapi," kata mantan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kabupaten Bandung, Engkus Kustyana, saat dihubungi, Sabtu, 23 Mei 2020.

Baca Juga: Tanpa Buruh Bangunan Nge-prank, Benarkah Motor Jokowi Tak Laku Sampai Rp 2,5 M?

Engkus yang pernah menangani pasar-pasar di Kabupaten Bandung menambahkan, untuk memberikan rasa aman kepada kaum Muslimin sudah waktunya Pemkab Bandung mendirikan pasar halal.

"Konsep pasar halal ini  pernah digagas waktu saya  masih bekerja di Disperindag Kabupaten Bandung dan kini  sangatlah relevan. Hanya sayangnya belum banyak yang merespon desain konsep tersebut," kata Engkus yang kini menjadi dosen Fisip UIN Sunan Gunung Djati.

Saat Komisi B DPRD Kabupaten Bandung dipimpin  Saeful Bachri antara tahun 2009-2014, kata Engkus, pihak DPRD menyambut baik  atas gagasan itu.

Baca Juga: Tidak Semua Tersedia Online, Alasan Warga Tetap Berjubel di Pasar Tradisional

"Ketika itu secara informal Pasar Margahayu akan dijadikan pilot project pasar halal. Semua supply barang akan dikemas melalui standard operating procedure (SOP) yang ditentukan  semacam protokol kesehatan sekarang," katanya. 

Semua barang komoditi yang diperdagangkan di pasar halal akan melalui jalur SOP yabg ditentukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat