kievskiy.org

Tidak Semua Tersedia Online, Alasan Warga Tetap Berjubel di Pasar Tradisional

WARGA padati Pasar Minggu, Jakarta Selatan membeli kebutuhan pokok untuk lebaran, Sabtu, 23 Mei 2020.*
WARGA padati Pasar Minggu, Jakarta Selatan membeli kebutuhan pokok untuk lebaran, Sabtu, 23 Mei 2020.* /LAILY RAHMAWATI/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT -  Suasana Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tak berubah dari tahun ke tahun jelang hari raya Idulfitri 1441 Hijriah.

Meskipun terdapat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan sejumlah imbauan terkait pencegahan virus corona, warga tetap berjubel di pasar tradisional itu.

Tidak tersedianya bahan-bahan tertentu dalam jaringan (online), membuat mereka ‘nekat’ berkerumun demi kebutuhan hari raya.

Baca Juga: Langkah Tegas Persib Bandung jika Ada Pemain Terlibat Narkoba

Pembeli tampak lalu lalang tanpa menjaga jarak fisik (physical distanding), dan sejumlah lapak bahan makanan dikerumuni puluhan orang.

Antara melaporkan, warga tampak membeli kebutuhan pokok seperti kelapa, santan, daging, ayam, dan empon-empon, atau bumbu masakan.

Rohin (26) warga Pasar Minggu datang ke pasar bersama anak dan istrinya, mengaku membeli keperluan untuk lebaran seperti daging dan kelapa.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan Makin Panas saat Wabah Corona, Tiongkok Kini Tambah Anggaran Militer

Menurut Rohin, dia terpaksa ke pasar karena tidak semua keperluan lebaran bisa dibeli secara daring.

"Kayak kelapa,  mana tersedia di online? Mau enggak mau ya ke pasar," kata Rohin.

Rohin mengaku khawatir juga ke pasar di tengan pandemi COVID-19 ditambah lagi adanya

Untuk terhindari dari paparan, Rohin dan istri menggunakan masker, sedangkan putra mereka yang baru berusia lima tahun tidak mengenakan masker.

Baca Juga: Prancis Izinkan Warga Mulai Ibadah Bersama, Asal Pakai Masker

"Maskernya ada, tapi dianya enggak mau makai katanya sesak," kata Rohin memberi alasan.

Sementara itu, menurut salah seorang pedagang  Sri Mulyani (58), meski padat pembeli, suasana Pasar Minggu hari ini tidak seramai Jumat kemarin.

"Ramai sih ramai, tapi lebih ramai kemarin, karena sudah pada belanja jadi hari ini tidak terlalu ramai," kata Bu Sri.

Menurut  Sri, yang paling ramai dibeli oleh warga ada daging, lalu kelapa, juga bawang goreng.

Selain itu ada juga pedagang yang khusus menjual pepaya muda serut yang biasa dimasak untuk gulai pendamping opor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat