/photo/2020/06/15/3305213314.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bandung memastikan anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tidak diganggu gugat sekalipun di tengah pandemi Covid-19.
Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diharapkan bisa turut mengencangkan ikat pinggang dalam rangka efisiensi agar kebutuhan standar protokol kesehatan di semua tahapan pilkada bisa dipenuhi.
Bupati Bandung Dadang M. Naser mengakui bahwa kebutuhan anggaran pilkada sebenarnya akan meningkat seiring penerapan protokol kesehatan Covid-19. Tidak terkecuali dengan pembatasan jumlah pemilih di satu tempat pemungutan suara (TPS) yang dikurangi dari 800 menjadi 500 orang.
Baca Juga: Arsenal Terancam Kehilangan Penyerang Andalannya Secara Gratis Musim Depan
“Namun saya berharap, pelaksanaannya nanti bisa di bawah ideal. Misalnya satu TPS untuk 600 hak pilih. Yang penting standar protokol kesehatan Covid-19 tetap dijalankan,” kata Dadang seusai acara penyerahan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Rumah Jabatannya, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin 15 Juni 2020.
Meskipun demikian, Dadang menegaskan bahwa anggaran pilkada di Kabupaten Bandung sebenarnya terbilang besar dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat. Oleh karena itu tanpa adanya refocusing, anggaran tersebut sedianya masih bisa memenuhi kebutuhan pelaksanaan pilkada dengan standar protokol kesehatan Covid-19.
“Jadi kita tidak masalah, tinggal menyesuaikan karena harus standar protokol Covid-19. Kegiatan studi banding dan sosialisasi ditiadakan, karena masyarakat kita sudah biasa dengan pesta demokrasi ini. Nah pos itu bisa ditarik, diefisiensikan untuk pengadaan APD (Alat Pelindung Diri) dan kebutuhan pendukung protokol kesehatan lian. Kami mohon KPU dengan Bawaslu juga sama-sama ikut mengencangkan ikat pinggang,” tutur Dadang.
Baca Juga: Berhasil Bobol Gawang Eibar, Marcelo Dedikasikan Golnya untuk George Floyd
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung Ruli Hadiana menyampaikan, dalam kondisi normal tahapan pilkada sudah berjalan. Namun beberapa tahapan sempat mengalami penundaan sejak merebaknya pandemi Covid-19 Maret lalu.