kievskiy.org

Mafia Alat Kesehatan Sangat Berbahaya, Urusannya dengan Keselamatan Jiwa

Ilustrasi alat kesehatan.
Ilustrasi alat kesehatan. /Pixabay/mirkosajkov

PIKIRAN RAKYAT - Praktik mafia tak hanya terjadi di ba­rang elektronik maupun obat-obatan.

Soalnya, alat kesehatan yang turut digunakan pasien di rumah sakit pun di­sinya­lir turut terseret praktik mafia, praktik transaksi jual beli yang melanggar regulasi.

Jika praktik mafia alat kesehatan tidak segera dihentikan, urusannya dekat dengan keselamatan jiwa dan pada akhirnya ma­sya­rakat yang jadi korban.

”Yang paling gamblang itu praktik jual beli di luar sistem. Masih banyak rumah sakit (RS) atau perusahaan pe­nyalur al­kes yang tidak punya izin (Izin Penyalur Alat Kesehatan/IPAK) dan RS mengada­kan alkes yang tidak me­miliki izin edar. Kalau RS membeli alkes tanpa izin edar itu bertentangan dengan UU Kesehatan No 36/2009,” ujar Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia Randy H Teguh pada talk show Ruang Ade bersama Perkum­pulan Organi­sasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia dan Jawa Barat di kanal You­Tube Viva, Rabu 13 Juli 2022.

Baca Juga: Urutan Pangkat Polisi di Indonesia, Brigadir dan Bharada Lebih Tinggi Mana?

Randy menuturkan, alkes merupakan industri yang memiliki regulasi. Para mafia alkes disinyalir berge­rak di luar sistem dan tidak mengikuti regulasi yang ada.

Ada juga mafia alkes yang ber­gerak di dalam sistem de­ngan mencari celah untuk keuntungan sendiri.

Menurut Randy, alkes yang tidak memiliki izin edar dari Kemenkes maupun IPAK, diragukan kualitas dan ke­aman­­annya. Bahkan, bisa saja produknya palsu karena ti­dak ada izin edar dan diedar­kan oleh perusahaan tanpa IPAK.

Apa­lagi jika perusaha­an tidak memiliki izin dan tidak mengerti tata kelola al­kes yang baik pihaknya kha­wa­tir produk alkes terkompromi. Artinya tidak sesuai standar atau memenuhi sya­rat pen­ting alat kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat