PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 menunjukkan bila Indonesia masih belum mampu mandiri dalam bidang farmasi dan alat kesehatan.
Oleh karena itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan memfasilitasi pengujian produk inovasi kesehatan yang mencakup uji praklinis dan uji klinis.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menuturkan, pandemi telah mengajarkan tentang kedaulatan pengelolaan kesehatan di Indonesia.
Menurutnya, potensi hasil riset di bidang kesehatan, meliputi obat, vaksin, dan alat kesehatan cukup besar.
Baca Juga: Bukan Gegara Putri Delina, Keluarga Bongkar Alasan Sule Digugat Cerai Nathalie Holscher
Namun demikian, ia melihat masih ada titik kosong, dan tidak adanya jembatan antara riset hingga ke industri.
”Jembatan ini bukan masalah hilirisasi, bukan sekadar komersialisasi, tetapi ini masalah riil. Artinya, para periset tidak mungkin bisa, dan tidak memahami juga aspek industri, regulasi, pengujian, bagaimana prosedurnya, dan sebagainya,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis 7 Juli 2022.
Di sisi lain, bidang industri juga sangat berat kalau harus masuk ke hulu, karena di situ mengandung risiko yang sangat besar.
Pengembangan obat, vaksin, bahkan juga alat kesehatan, adalah hal-hal yang berisiko tinggi, karena tingkat kegagalannya tinggi.