PIKIRAN RAKYAT - MUI Jabar dan sejumlah ormas Islam mengingatkan Idul Adha merupakan even akbar yang dirayakan umat muslim se-dunia, selain Idul Fitri.
Dalam merayakan momen istimewa ini, umat Islam bisa berbagi kebahagiaan kepada saudara seiman dengan menyembelih hewan kurban, apalagi di musim pandemi Covid-19 saat ini banyak warga yang terpuruk kondisi ekonominya.
"Hal paling berkesan dalam merayakan Idul Adha adalah perintah untuk berkurban. Banyak ulama menerangkan berkurban memiliki nilai yang utama, bahkan bila nilai sedekahnya lebih besar dari harga hewan kurban," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Jabar, KH. Badruzaman saat dihubungi, Selasa 16 Juni 2020.
Baca Juga: Miliki Laboratorium PCR, Pemkab Garut Akan Gelar Swab Test Massal
Dia menambahkan, ada banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah dalam berkurban. "Dalam meraih takwa, bukan hanya menyembelih hewan kurban, tetapi ketakwaan hamba dalam kesabaran demi meraih rida-Nya. Betapa banyak umat muslim yang enggan kurban terlebih di saat krisis akibat pandemi Covid-19, dengan alasan kondisi ekonominya juga terpengaruh," katanya.
Kiai Badruzaman mengimbau agar hewan kurban juga lebih terdistribusi ke pedesaan maupun daerah-daerah yang selama ini minim tersentuh hewan kurban. "Di perkotaan bisa saja sudah biasa menyembelih dan menikmati daging hewan kurban, namun kalau di pedesaan sangat jarang yang kurban. Apalagi di saat pandemi ini merupakan saat tepat untuk lebih berbagi," ujarnya.
Baca Juga: PPDB di Jateng Berbasis Kejujuran, Ganjar : Tak Jujur Dicoret
Ketua PW Syarikat Islam Jabar, KH. Abah Nandang Koswara, menekankan keikhlasan menjadi landasan perintah berkurban, terkait dengan kondisi pandemi saat ini. "Karena masyarakat sedang dalam ekonomi ambruk, nafkah kian sulit dicari, kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi. Namun bila mengambil pelajaran dari ketauhidan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah selalu memberikan hikmah bagi yang mematuhi syariat-Nya," katanya. ***