kievskiy.org

Mulai 1 Juli 2020, BPJS Kesehatan Luncurkan Program Turun Kelas dan Relaksasi Iuran

KEPALA BPJS Kesehatan Cabang Soreang, Heni Riswanti (kanan) saat bersilaturahmi dengan media massa, Selasa 23 Juni 2020.
KEPALA BPJS Kesehatan Cabang Soreang, Heni Riswanti (kanan) saat bersilaturahmi dengan media massa, Selasa 23 Juni 2020. /SARNAPI/

PIKIRAN RAKYAT - KEPALA BPJS Kesehatan Cabang Soreang, Heni Riswanti mengatakan, sampai Agustus ini pihaknya mempersilakan para peserta untuk mengikuti program relaksasi iuran maupun pindah kelas yang lebih rendah.

Demikian pula dengan tunggakan iuran,  warga tidak perlu membayar tunggakan iuran secara penuh, melainkan bisa dicicil.

"Keluarnya Perpres No. 64/2020 akan berlaku efektif pada 1 Juli mendatang. Perpres ini berupaya penyesuaian iuran  BPJS Kesehatan," kata Heni dalam media gathering dengan media massa di Resto Koya, Selasa 23 Juni 2020.

Baca Juga: Langgar Jam Operasional Masa PSBB, Sejumlah Kafe di Kota Tasikmalaya Ditutup Paksa Petugas

Heni menyatakan, adanya penyesuaian iuran ini salah satunya agar keuangan BPJS Kesehatan tidak defisit dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik.

"Mulai 1 Juli nanti, iuran BPJS Kesehatan untuk kelas satu sebesar Rp 150.000/bulan, kelas dua sebesar Rp 100.000/bulan, dan kelas III Rp  24.500/bulan," ujarnya.

Baca Juga: Hanya 3 Orang Ikut Swab Test Lagi, yang Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19

BPJS Kesehatan membuka program mau turun kelas, dari kelas satu ke kelas dua atau kelas dua ke kelas tiga. "Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, sampai Agustus ini para peserta BPJS Kesehatan bisa turun kelas," ujarnya.

Demikian pula bagi peserta yang memiliki tunggakan iuran dipersilakan mengikuti program relaksasi, yakni  tanpa adanya pembayaran tunggakan secara penuh. "Misalnya, ada peserta yang menunggak iuran selama setahun, maka membayar tunggakan iuran cukup enam bulan dan sisanya bisa dicicil mulai awal tahun 2021," ujarnya.

Baca Juga: Yoga Didukung SOKSI Jabar, Bursa Bacabup Bandung di Internal Golkar Makin Ketat

Demikian pula apabila ada peserta yang menunggak sampai dua tahun, maka cukup membayar enam bulan dulu agar kartunya bisa aktif lagi. "Sedangkan sisanya dibayarkan secara bertahap pada tahun 2021," ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat