kievskiy.org

Sejarah dan Makna dari Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat /Bandung.go.id

PIKIRAN RAKYAT - Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang banyak sekali diminati oleh wisatawan. Dengan udara sejuk, lingkungan asri, dan masyarakatnya yang dinilai ramah, menjadikan Bandung sebagai kota dambaan untuk berwisata.

Bandung juga memiliki beragam tempat wisata dan kuliner. Selain itu, Bandung menyimpan banyak cerita dan sejarah yang menarik untuk diulik dan dipelajari. Hal tersebut terbukti terdapat banyaknya museum, tugu, dan monumen yang memiliki nilai history di baliknya.

Salah satunya yakni Monumen Perjuangan, monumen tersebut merupakan salah satu monumen yang cukup legendaris dan menjadi ikon dari Kota Bandung. Monumen ini terletak di Jalan Dipati Ukur No.48, Kota Bandung. Lokasi tepatnya berhadapan dengan Gedung Sate dan di depan Kampus Universitas Padjajaran, Kota Bandung.

Pembangunan monumen ini sendiri kurang lebih memakan waktu empat tahun, terhitung dari peletakan batu pertama pada 1 Juni tahun 1991. Yang kemudian diresmikan pada 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Raden Nana Nurina.

Monumen ini dibangun dan berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 72.040 meter persegi dan luas bangunan kurang lebih 2.143 meter persegi. Monumen tersebut  dirancang oleh arsitek bernama Slamet Wirasonjaya dan seorang seniman bernama Sunaryo. 

Baca Juga: Khusus untuk Para Sultan! Intip Fasilitas VIP Deluxe di WSBK Mandalika 2022, Harga Tiketnya Rp10 Juta

Monumen ini sendiri dibangun dengan tujuan untuk memperingati perjuangan rakyat Jawa Barat melawan penjajah. Dengan model bangunan berbentuk bambu runcing yang dipadukan dengan gaya arsitektur bangunan modern.

Setiap desain dan gaya dari bangunan monumen ini rupanya memiliki maknanya sendiri pula. Seperti pada saat akan menuju atas, terdapat tangga dengan 17 anak tangga, terdapat 8 buah pilar, dan bentuk monumen yang melingkar dengan diameter 45 meter.

Di mana angka-angka tersebut merupakan angka yang memang sengaja ditetapkan sebagai salah satu dasar pembangunan monumen untuk melambangkan hari kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 17 Agustus 1945.

Pada bagian atas bangunan, terdapat 5 buah tugu menjulang tinggi yang melambangkan simbol dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila. Tinggi yang dimiliki oleh tugu-tugu tersebut yaitu 17 meter yang melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat