kievskiy.org

Kasus Positif Covid-19 di Unilever, Ridwan Kamil Wajibkan Industri Besar Lakukan Tes PCR

ILUSTRASI Covid-19
ILUSTRASI Covid-19 //pixabay /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - ADANYA kasus positif Covid-19 di Unilever Kabupaten Bekasi, membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta perusahaan-perusahaan besar untuk mengetes para karyawannya. Hal itu sebagai konsekuensi dibukanya kembali kegiatan ekonomi di tengah pandemi saat ini. 

"Maka kewaspadaan ekonomi yang sudah dibuka ini salah satunya meminta kepada daerah mewajibkan industri besar melakukan tes PCR (swab test) mandiri. Minimal 10% dari karyawannya secara acak untuk memastikan tidak ada anomali-anomali lain," ujar Ridwan  dalam jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 3 Juli 2020.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-29 Jabar mewajibkan perusahaan atau industri untuk melakukan rapid test kepada karyawan mereka. 

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Kian Kencang, Mentan Syahrul Yasin Limpo Salah Satunya?

Menurut Ridwan, kewajiban tes masif dengan PCR di lingkungan industri menambahkan fokus pengetesan dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB). Semula ada tiga fokus tempat pengetesan, yaitu di pasar, tempat pariwisata, dan terminal/stasiun.

"Dua minggu ke depan, selain pasar, pariwisata, dan terminal, kita akan fokus ke industri karena kasus di Unilever Kabupaten Bekasi," ujar Ridwan. 

Di sisi lain, Ridwan mengatakan, kasus positif karyawan Unilever merupakan  lintas wilayah. "Kerjanya di Kabupaten Bekasi di Pabrik tapi dilaporkan domisilinya di Karawang sebagian," kata dia. 

Baca Juga: Pandemi Berpotensi Seret Indonesia ke Jurang Resesi, AI Bisa Dongkrak Rendahnya Kebiasaan Menabung

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat M Arifin Soedjayana mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari gubernur terkait kewajiban perusahaan menggelar tes masif dengan swab test. 

"Sebelumnya kami sudah menyebarkan surat edaran ke kota kabupaten agar perusahaan yang buka di tengah pandemi melakukan tes masif rapid test terhadap karyawan mereka," ucap dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat