kievskiy.org

Pandemi Berpotensi Seret Indonesia ke Jurang Resesi, AI Bisa Dongkrak Rendahnya Kebiasaan Menabung

Aplikasi Senyumku.*
Aplikasi Senyumku.* /Dokumentasi Amar Bank

PIKIRAN RAKYAT - Kebiasaan menabung masyarakat Indonesia masih rendah. Pada 2019 rasio tabungan terhadap gross domestic product (GDP) orang Indonesia masih berada pada angka 30,78%.

Padahal, menabung dan investasi menjadi cara paling efektif untuk bertahan menghadapi ancaman resesi. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 berpotensi menyeret Indonesia masuk ke jurang resesi pada kuartal III/2020.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, mengatakan, diperlukan solusi untuk mendorong kebiasaan menabung masyarakat. Solusi tersebut, menurut dia, salah satunya bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi artifisial intelligence (AI)/kecerdasan buatan.

Baca Juga: Lowongan Kerja MDP PT Bussan Auto Finance Juli 2020, Penempatan di Seluruh Indonesia

"AI bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan nasabah dan menawarkan cara mudah untuk mengelola keuangan nasabah," ujarnya, melalui siaran pers yang diterima "PR", Jumat, 3 Juli 2020.

Dengan AI kita bisa memberitahu tentang pola pemasukan dan pengeluaran keuangan. Berdasarkan data tersebut, kita bisa mendorong nasabah untuk membangun kebiasaan menabung.

"Untuk itu, Amar Bank berkolaborasi dengan Google Cloud didukung oleh FIS Cloud dan Infofabrica mencoba menghadirkan solusi untuk mendorong masyarakat menabung dengan menggunakan AI, melalui produk Senyumku," ujarnya.

Baca Juga: Persib dalam Sejarah: Catatan Gol Robby Darwis saat Bawa Maung Bandung Juarai Liga Indonesia Pertama

Ia mengatakan, Senyumku adalah digital-only bank pertama di Indonesia yang diluncurkan di cloud dan dilengkapi dengan AI. Ia mengatakan, penggunaan AI, dalam hal ini kecerdasan data analytics dan machine learning dalam aplikasi tersebut memungkinkan untuk memberikan pengalaman nasabah yang dipersonalisasi dengan lebih cepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat