PIKIRAN RAKYAT – Permintaan pasar ekspor impor batu bara sedang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Sejumlah negara mengurangi aktivitas impor batu bara, dan bahkan di antaranya tidak menerima pasokan sama sekali dengan kebijakan lockdown.
Namun, di saat ini, pemerintah Indonesia menjajaki potensi pasar baru untuk ekspor batu bara melalui upaya pendekatan "government to government" (G to G).
Baca Juga: Kenang Momen kala Bilqis Tak Diakui sang Ayah, Ayu Ting Ting: Akhirnya Tuhan Membuktikan
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Sujatmiko mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir telah dilakukan pendekatan seperti pada Sri Lanka, Bangladesh, Brunei, dan Pakistan.
“Kami sedang mengupayakan pendekatan ‘G to G’ dalam negosiasi,” kata Sujatmiko, seperti dilansir Antara, Selasa, 30 Juni 2020.
Dalam sebuah webinar, Selasa, Sujatmiko mengatakan bahwa dengan pendekatan G to G diharapkan akan memperkenalkan potensi-potensi pertambangan Indonesia ke pasar global lebih luas.
Baca Juga: Ditanya soal Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Krisdayanti untuk Azriel, Ashanty: Bukan Ranah Aku
Ia menjelaskan akan menjajaki melalui diplomasi kepada kedutaan besar Indonesia yang ada di negara-negara tersebut.
Kebutuhan dan perdagangan batu bara di pasar internasional pada 2020 diperkirakan mengalami penurunan karena pandemi COVID-19.