/photo/2020/02/20/3380628203.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Dony Mulyana Kurnia menilai pencoretan dirinya sebagai peserta penjaringan bakal calon wakil bupati Bandung di internal Partai Demokrat, merupakan pembunuhan karakter.
Soalnya kasus hukum yang menjeratnya belum memasuki proses peradilan, sehingga harus diterapkan asas praduga tak bersalah.
Dony mengatakan, dirinya harus meluruskan bahwa dirinya tidak bisa begitu saja dicoret sebagai bakal calon.
Baca Juga: 6 Cara Tingkatkan Stamina Secara Alami Lewat Makanan
"Saya belum dicoret, yang menentukan pencoretan siapa?" ujarnya saat dihubungi, Selasa, 7 Juli 2020.
Dony pun mengaku bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Endang.
Bahkan Endang sendiri mengaku siap masuk sebagai bagian tim pengacara dirinya dalam kasus hukum yang dihadapinya.
Baca Juga: Pandemi Usai, Persaingan Bisnis Diprediksi Semakin Sengit
Seperti diberitakan sebelumnya, Endang sendiri sempat mengatakan bahwa status tersangka yang ditetapkan oleh polisi, membuat Dony secara otomatis gugur dalam bursa penjaringan bakal calon bupati di Partai Demokrat.
Namun Endang menegaskan kembali bahwa pencoretan nama bakal calon sepenuhnya menjadi wewenang DPP Demokrat.
"Namun intinnya status tersangka akan membuat Dony harus mengikuti proses hukum. Hal itu tentu akan mengganggu proses pencalonannya," tutur Endang.
Baca Juga: Gugus Tugas Jabar Gelar Rapid Test untuk Peserta UTBK di Tujuh Kampus
Survei PKS
Sementara itu terkait maraknya figur nasional dalam penjaringan bakal cawabup di internal Partai Demokrat untuk disandingkan dengan bakal cabup mereka Gun Gun Gunawan, Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung Jajang Rohana mengaku sangat bersyukur.