kievskiy.org

Akibat Gelontoran Limbah Cair TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Sungai Tercemar Berat

Walhi Jabar mengambil sampel air lindi yang dibuang ke Sungai Cipanawuan di dekat outlet kolam penampungan lindi TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (19/7/2020). Hasil pengukuran Walhi menunjukkan sungai yang tercampur lindi dalam kondisi tercemar berat.*
Walhi Jabar mengambil sampel air lindi yang dibuang ke Sungai Cipanawuan di dekat outlet kolam penampungan lindi TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (19/7/2020). Hasil pengukuran Walhi menunjukkan sungai yang tercampur lindi dalam kondisi tercemar berat.* /Pikiran-Rakyat.com/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) melakukan pemantauan dan pengukuran kualitas air sungai yang menjadi saluran pembuangan lindi atau limbah cair Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Minggu 19 Juli 2020. Hasil pengukuran menunjukan sungai-sungai tersebut tercemar berat.

Kegiatan itu berlangsung di beberapa titik sungai dan‎ outlet atau saluran pembuangan di dekat kolam penampungan lindi TPA Sarimukti. Pemantauan dan pengukuran awal berlangsung di titik pertemuan Sungai Cipicung dan Cimeta yang berada di Kampung Cinagrog, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat.

Di sana, Walhi mengambil sampel air langsung dari Cipicung. Untuk Cimeta, pengambilan sampel air dilakukan di hulu sungai sebelum pertemuan dengan aliran Cipicung dan hilir yang telah tercampur setelahnya. Kedua sungai yang merupakan anak Citarum itu menunjukkan kontras warna. Cipicung berwarna hitam dan Cimeta kecoklatan.

Baca Juga: Gelombang Kritik Terus Bermunculan, Wagub Jabar Ungkap Kelanjutan Sanksi Tak Gunakan Masker

Selepas titik itu, Walhi kemudian menelusuri aliran Cipicung dan saluran pembuangan lindi TPA Sarimukti di Sungai Cipanawuan. Cipincung mulai kehitaman setelah tercampur aliran Cipanawuan dengan warna serupa serta lebih pekat. Titik pertemuan dua aliran sungai tersebut berada di dekat Jembatan Cilimus. Di sini, kondisi warna Cipicung juga tampak kontras. Cipicung yang telah bercampur aliran Cipanawuan terlihat berwarna hitam. Sedangkan kawasan Cipicung yang belum terpapar Cipanawuan berwarna coklat.

Pemantauan berlanjut dengan menyusuri tepi Cipanawuan yang hitam pekat hingga tiba di dekat outlet atau saluran pembuangan lindi yang digelontorkan ke sungai kecil itu. Tak hanya warna hitam, gelontoran air lindi juga menghasilkan busa di dekat saluran pembuangan itu.

"‎Bisa dipastikan Sungai Cipicung dan Cipanawuan sudah tercemar berat," kata Direktur Eksekutif Walhi Jabar Meiki W Paendong yang turun langsung dalam pemantauan dan pengukuran tersebut.

Baca Juga: Wanita Memiliki Risiko Cedera Lutut Lebih Tinggi Dibanding Pria, Simak Penjelasannya

Kondisi terparah dialami Cipanawuan sebagai sungai pertama yang menerima gelontoran lindi TPA Sarimukti. Hasil pengukuran sampel air di bawah/outlet dekat kolam penampungan lindi menggunakan PH Meter menunjukkan jumlah padatan yang terlarut atau Total Dissolve Solid (TDS) mencapai lebih dari 2000 Ppm. Sedangkan PH mencapai 7.44 dengan suhu 29,8-30,1 derajat celcius. Meiki menyatakan tingginya angka TDS di lokasi tersebut telah melebihi baku mutu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat