kievskiy.org

Karena Bahaya, Wali Kota Yana Mulyana Larang Chiki Ngebul Dijual di Bandung

Ilustrasi makanan bernitrogen cair. Kasus keracunan ciki ngebul atau cikbul meningkat.
Ilustrasi makanan bernitrogen cair. Kasus keracunan ciki ngebul atau cikbul meningkat. /YouTubecom/ star high video YouTubecom/ star high video

PIKIRAN RAKYAT – Wali Kota Bandung resmi melarang para pedagang menjual produk jajanan mengandung nitrogen cair atau yang dikenal dengan chiki ngebu di Kota Bandung, Jawa Barat. Dia menilai jajanan tersebut berbahaya untuk kesehatan.

Yana Mulyana meminta agar para penjual Chiki Ngebul di Kota Bandung tidak lagi menjajakan dagangannya guna mencegah kasus keracunan pada anak-anak.

"Sebab risikonya, nitrogen itu kalau sampai tertelan bisa bahaya. Gelas saja bisa pecah kalau terkena nitrogen yang membeku, apalagi lambung,” kata Wali Kota di Bandung, Senin.

Larangan tersebut tak lain erat kaitannya dengan kasus keracunan akibat chiki ngebul yang marak terjadi belakangan ini. Yana memastikan Dinas Kesehatan Kota Bandung segera mengeluarkan surat edaran tentang pelarangan jajanan anak tersebut.

Baca Juga: Bahaya Jajanan Bernitrogen, Dinkes Kota Cimahi Antisipasi Keracunan Cikbul

Kendati begitu, sejauh ini, kata dia, di Kota Bandung belum ada kasus terkonfirmasi keracunan akibat chiki ngebul yang menimpa anak-anak maupun orang dewasa. Guna memastikan larangan penjualan jajanan tersebut, Yana mengaku telah meminta Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk membuat surat edaran yang berisi imbauan kepada orang tua untuk memantau jajanan anak-anak saat di sekolah.

“Selain memantau jajanan anak-anak di sekolah, kami juga mengimbau agar para pedagang sekitar sekolah untuk tidak menjual chiki ngebul,” kata Yana Mulyana.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian menyatakan sampai saat ini tidak ada laporan kasus keracunan akibat chiki ngebul di Kota Bandung. Akan tetapi, lanjutnya, sejumlah rumah sakit di Bandung berpotensi menjadi rujukan atau menerima pasien kasus keracunan chiki ngebul dari wilayah lain.

Baca Juga: Pekerja Lokal dan China Rusuh di Morowali Utara, KSPSI: Investasi China Harus Diaudit

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat