kievskiy.org

Belajar Jarak Jauh Buat Orang Tua Mengeluh, Anak Bosan, Karang Taruna Wanabakti Buat Kelas Asyik

Bantu para orang tua dalam menemani PJJ anaknya, Karang Taruna Wanabakti gelar pembelajaran asyik dan seru bagi anak-anak di kampung mereka.
Bantu para orang tua dalam menemani PJJ anaknya, Karang Taruna Wanabakti gelar pembelajaran asyik dan seru bagi anak-anak di kampung mereka. /Pikiran-Rakyat.com/Handri Handriansyah

PIKIRAN RAKYAT - Tidak bisa dipungkiri, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dikenal juga sebagai pembelajaran dalam jaringan (daring) telah membuat anak sekolah saat ini lebih sering berada di rumah. Interaksi mereka dengan guru dan teman-teman sekolah pun hanya bisa dilakukan lewat sambungan telefon atau internet.

Di satu sisi, hal itu memang sangat berguna untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih menghantui. Namun di sisi lain, hal itu juga harus diakui telah berdampak terhadap kebosanan pada diri anak-anak dan beban orang tua yang semakin bertambah.

Tak sedikit orang tua yang mengeluh karena selain tetap harus bergelut dengan pekerjaan sehari-hari, mereka pun harus lebih intensif dalam membantu anak mereka belajar. Seperti yang dirasakan oleh para orang tua di Kampung Cibirubeet, RW 15 Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Sebelum Tinggalkan Persib, Ezechiel N'douassel Catatkan Rekor Apik Bersama Maung Bandung

"Ya banyak sekali orang tua yang merasa berat ketika harus menemani anak mereka belajar, sedangkan tugas sehari-hari baik di rumah maupun yang bekerja tetap harus ditunaikan. Selain itu, terlalu lama di rumah juga membuat anak-anak lebih keasyikan bermain sehingga tak sedikit dari mereka malas mengikuti PJJ," kata Taufik (21), anggota Karang Taruna Wanabakti RW 15.

Berangkat dari kondisi itu, Taufik dan sekitar sembilan rekannya di karang taruna, akhirnya berinisiatif untuk menggelar pembelajaran bersama bagi anak-anak di lingkungannya yang masih berstatus siswa Pra TK hingga SD. Dengan begitu, anak-anak di lingkungannya bisa kembali merasakan suasana belajar yang mirip di sekolah.

Baca Juga: Dosen SBM ITB: Yuk, Siapkan Dana Darurat untuk Bertahan di Tengah Pandemi!

Pada prinsipnya, kata Taufik, para anggota Karang Taruna Wanabakti yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar SMA itu berperan sebagai guru bagi adik-adik di lingkungannya. Mereka menemani mereka belajar, sekaligus belajar bersama karena mereka pun hingga saat ini masih harus menjalani sistem pembelajaran daring.

"Anggota karang taruna kami yang ikut serta dalam program ini ada 10 orang. Sebanyak 3 orang berstatus mahasiswa dan sisanya pelajar SMA. Jadi selain mengajar adik-adik yang masih TK dan SD, kami juga belajar bersama mengikuti program PJJ dari sekolah atau perguruan tinggi kami masing-masing," tutur Taufik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat