PIKIRAN RAKYAT - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) menyerahkan sampel air lindi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti dan Sungai Cipicung yang terdampak limbah cair sampah itu ke Laboratorium Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan (PULIK) Unpad, Kota Bandung, Rabu 22 Juli 2020. Sampel bakal diuji guna menelisik kandungan pencemarannya.
Kedua sampel diperoleh saat Walhi melakukan pemantauan dan pengukuran air Sungai Cipicung dan Cimeta yang tercemari lindi TPA Sarimukti di Kampung Cinagrog, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatatat, Minggu 19 Juli 2020.
Walhi juga mengambil sampel lindi yang keluar dari pipa pembuangan/outlet IPAL TPA Sarimukti serta digelontorkan langsung ke badan sungai.
Baca Juga: Setahun Terakhir, Kejari Bandung Tangkap Tiga Buronan Kasus Korupsi
"Walaupun secara visual kedua sample terlihat hitam yang menandakan kandungan padatan terlarut dan tidak terlarutnya tinggi. Tetapi kami ingin lebih memastikan zat apa saja yang ada di dalam air tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Jabar Meiki W Paendong dalam keterangan tertulisnya, Rabu siang.
Untuk itu, lanjutnya, perlu ada pengujian di laboratorium. Meiki memperkirakan, hasil uji sampel bakal keluar 14 hari kemudian. Walau begitu, ia berharap hasil uji bisa keluar kurang dari 14 hari.
"Kami berharap hasil uji nanti dapat keluar segera sehingga bisa menjadi bukti lanjutan atas tercemarnya air sungai di kawasan Desa Sarimukti dan sekitarnya yang bermuara ke Sungai Citarum akibat pengelolaan limbah air lindi TPA Sarimukti yang buruk," ucapnya.
Baca Juga: Aksi Biadab Buang Bayi yang Dimakan Anjing Geger, KA Ternyata Pernah Minta AN Gugurkan Kandungan
Meiki juga menambahkan, sampel air Cipicung sebenarnya secara kasat mata saja sudah terlihat jelas tercemar.