PIKIRAN RAKYAT - Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Pihak militer Israel telah mengonfirmasi bahwa serangan tersebut diluncurkan selama tiga malam berturut-turut seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Times of Israel.
Pada awalnya peristiwa disulut oleh adanya balon yang terbang menuju Israel dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Man City vs Lyon di Liga Champions: Kyle Walker Sempat Anggap Trofi Liga Champions Tak Penting
Setelah ditelusuri lebih lanjut, balon yang membawa bahan peledak diluncurkan oleh kelompok teror penguasa wilayah tersebut, Hamas.
Secara total Hamas telah empat kali mengirimkan balon pada malam hari sehingga membuat geram pihak Israel.
Serangan balasan dilakukan beberapa jam setelah adanya perjanjian antara Israel dengan Uni Emirat Arab mengenai persetujuan adanya normalisasi hubungan dalam kesepakatan penting yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan laporan, perjanjian tersebut telah ditolak oleh Palestina yang menyebut adanya 'pengkhianatan' atas perjuangan mereka mengklaim wilayah Yerusalem.
Baca Juga: Tutup Babak 'Pada Suatu Hari', Band Cassandra Rilis Single 'Mengalah'