kievskiy.org

Dampak Lain Kemacetan di Sekitar Masjid Al Jabbar, Bukan Hanya Polusi Udara

Masjid Al Jabbar, Gedebage, Bandung, Rabu 24 Mei 2023.
Masjid Al Jabbar, Gedebage, Bandung, Rabu 24 Mei 2023. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Masjid Al Jabbar, Gedebage, Bandung, kerap menjadi bahan pembicaraan pelbagai pihak, seperti banyaknya jumlah pengunjung dan kemacetan yang kerap terjadi di masjid yang berdiri di Jalan Cimencrang itu. Dalam data Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, jumlah pengunjung masjid raya yang diresmikan 30 Desember 2022 itu mencapai 422.336 orang pada 15 April 2023 hingga Rabu 10 Mei 2023.

Peningkatan pengunjung terjadi signifikan setelah Lebaran, dari 22 April 2023 sampai 1 Mei 2023. Puncaknya, terjadi pada Minggu 30 April 2023, ada 42.800 pengunjung yang datang ke Masjid Al Jabbar.

Pemerhati Budaya Urban Jejen Jaelani menyorot dampak kemacetan yang terjadi. Menurutnya, bukan hanya udara yang terkena imbasnya.

Warga Adipura, Bandung, itu bahkan menceritakan pengalamannya saat berbincang dengan warga yang terkena dampak kemacetan tersebut. Saat itu, warga mengeluh karena beberapa bus besar beriringan menuju Masjid Al Jabbar sembari membunyikan klakson.

Baca Juga: Cerita dari Masjid Al Jabbar: Pelancong yang Penasaran dan Warga Lokal yang Berjibaku dengan Kemacetan

"Mereka membunyikan klakson telolet gitu, berulang-ulang di lokasi yang padat. Itu kebayang orang-orang yang tinggal di pinggir jalan kan bakal terganggu ya. Dan bayangkan ketika di antara mereka ada yang sakit, atau mungkin orang tua atau bayi, betapa terganggunya mereka saya kira," ucapnya saat dihubungi, Rabu 24 Mei 2023.

Penulis buku Semiotika Kota: Pertarungan Ideologis di Ruang Urban itu menceritakan, ada pedagang yang mengeluh lantaran mendengar bunyi klakson bus pariwisata itu. Sang pedagang, tuturnya, sangat merasa terganggu dengan bunyi itu.

"Yang terjadi di lapangan itu bukan cuma jumlah kendaraan, tapi efek yang lain-lain. Baik itu polusi udara, polusi suara, atau potensi-potensi terjadinya konflik. Misalnya ada warga yang sedang mengalami kondisi kedaruratan, misalnya perlu ambulans cepat, tapi karena akses lalu lintasnya macet itu dampaknya bisa sangat fatal. Kan warga di sekitar ini itu orang yang memiliki kebutuhan," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menilai, Pemerintah mesti mempertimbangkan bahwa penduduk setempat memiliki aktivitas yang mesti dilaksanakan. Ada situasi-situasi, tuturnya, yang bersifat mendesak bagi masyarakat itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat