/photo/2023/06/20/2200304297.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Cimahi memastikan hingga saat ini berstatus masih nol kasus rabies. Meski demikian, dilakukan peningkatan upaya pencegahan agar penyakit berbahaya itu tidak muncul di Kota Cimahi.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi Tita Maryam, pada Senin, 19 Juni 2023.
"Status Kota Cimahi saat ini masih nol kasus rabies. Secara rutin kita lakukan pencegahan lewat vaksinasi rabies," ujarnya.
Kasus infeksi dan kematian akibat gigitan anjing gila atau rabies di Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2023 terus meningkat. Bahkan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) rabies di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Baca Juga: Viral ‘Duel’ Kanguru vs Manusia di Australia, Warganet: Kalau Banteng, Beda Cerita
"Dengan kemunculan kasus rabies pada hewan maupun menyerang manusia termasuk KLB di sejumlah daerah, maka menjadi warning bagi kami agar tetap selalu meningkatkan upaya pencegahan. Sebab, kalau sudah muncul akan susah meredam dan dengan cepat menyebar," katanya.
Upaya pencegahan yang dilakukan Pemkot Cimahi terutama layanan vaksinasi rabies gratis setiap tahun. Layanan dilakukan dengan mendatangi lokasi permukiman warga tiap kelurahan sesuai penjadwalan.
"Layanan vaksinasi rabies on the spot ke lokasi tiap kelurahan sesuai koordinasi. Ada juga layanan vaksinasi di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang selalu standby setiap hari," katanya.
Vaksinasi rabies diberikan kepada hewan sasaran kucing, anjing, monyet, dan musang. Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan sebelum divaksin, jika dinyatakan sehat maka vaksin dapat diberikan. Setelah disuntik, warga mendapatkan kartu vaksin dan e-Sertifikat vaksin yang dikirim ke email masing-masing.