kievskiy.org

Waspada Rabies, Berikut Gejala yang Dialami Hewan dan Manusia

Ilustrasi anjing rabies.
Ilustrasi anjing rabies. /Freepik

 

PIKIRAN RAKYAT – Rabies masih menjadi salah satu masalah yang mengancam, terutama di Indonesia. Dikenal dengan penyakit anjing gila, infeksi virus ini tidak hanya bisa dialami oleh hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Akan tetapi, hewan ternak (sapi dan kuda) maupun binatang liar (kera, kelelawar, serigala, rakun) juga bisa mengalami virus rabies.

Penyakit anjing gila ini bisa ditularkan melalui saliva hewan yang terkena rabies dengan gigitan atau mengenai luka yang terbuka.

Jika seseorang terkena gigitan hewan terinfeksi rabies, maka virus tersebut akan tetap tinggal di tempat masuk dan di dekat tempat gigitan selama dua minggu. Kemudian, virus itu akan bergerak ke ujung-ujung saraf posterior.

Baca Juga: AHY ke Puan Maharani: Boleh Saya Anggap Mbak seperti Kakak?

Sepanjang perjalanan menuju ke otak, virus rabies akan berkembang biak dengan membelah diri. Sehingga ketika sampai di organ vital tersebut, virus tersebut akan menjalar ke bagian neuron, yang masuk melalui sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak.

Ketika virus rabies telah memperbanyak jumlahnya pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak lagi ke seluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, jantung, paru-paru, hati dan bagian jaringan tubuh lainnya.

Dilansir Pikiran-rakyat.com dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, berikut merupakan gejala atau tanda-tanda rabies pada hewan dan manusia yang perlu untuk diperhatikan.

Tipe Ganas pada Hewan

1. Stadium Prodromal (2-3 hari)

Gejala: malaise, tidak ada nafsu makan, agak jinak, demam sub febris, refleks kornea mata menurun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat