PIKIRAN RAKYAT - Rabies menjadi salah satu penyakit yang ditakuti lantaran berakibat fatal karena bisa membuat orang yang terjangkit meninggal dunia. Penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas tersebut disebabkan oleh virus rabies.
Virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan anjing, kucing atau kera yang terjangkit rabies. Lewat gigitan dari hewan yang terjangkit, air liur yang mengandung virus rabies masuk dalam tubuh manusia.
Selain melalui gigitan, virus juga bisa masuk ke tubuh manusia. Dalam diskusi virtual yang digelar pada hari Sabtu, 17 Juni 2023, Ahli kesehatan Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, Spa(K), DTM&H, MCTM (TP), menuturkan, kalau dijilat hewan yang sakit rabies dan terdapat luka terbuka, virus mematikan itu bisa masuk ke dalam tubuh.
Dia mengungkapkan, virus rabies yang masuk ke tubuh manusia mulai melakukan replikasi di jaringan otot sekitar lokasi gigitan. Selanjutnya, naik ke otak, berkembang biak hingga menjalar ke seluruh organ.
Kata Novie, orang yang terkena gigitan anjing mesti segera ditangani. Penanganan awal yang bisa dilakukan adalah dengan bersikap tenang, mencuci luka denan air mengalir disertai sabun, deterjen, atau antiseptik selama 10 sampai 15 menit, dan lekas memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
"Rekomendasi dari WHO kurang lebih sama, kalau cuma kena jilatan cukup dicuci saja, tidak perlu divaksin," tutur dia, "sedangkan bila luka terbuka, apalagi banyak, berarti lihat status endemisitas apakah wilayah rabies atau tidak."
Baca Juga: Doa Agar Dilancarkan Berbicara Saat Interview Kerja
Gejala
Dilansir dari situs web Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, gejala rabies sangat bervariasi. Adapun gejala awal yang muncul pada manusia yang terinfeksi rabies adalah demam, badan lemah dan lesu, tak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, serta sering ditemukan nyeri.