kievskiy.org

Benarkah Anjing Rabies Mati Setelah Gigit Manusia?

Ilustrasi anjing rabies menggigit.
Ilustrasi anjing rabies menggigit. /Freepik/aleksandralittlewolf

PIKIRAN RAKYAT - Rabies merupakan penyakit berbahaya yang banyak memakan nyawa hewan peliharaan maupun manusia. Oleh karena itu, hewan peliharaan disarankan melakukan vaksinasi rabies.

Di sisi lain, banyak orang yang meyakini bahwa anjing rabies akan mati jika menggigit manusia. Mitos atau fakta?

Ketika anjing mati karena rabies, tidak ada hubungannya dengan menggigit seseorang. Anjing rabies biasanya tak bertahan hidup lama bila mengalami gejalanya karena virus tersebut menyebar ke otak dan menyebabkan kelupuhan hingga pada akhirnya hewan akan mati.

Baca Juga: Kemenkes Peringatkan Pencinta Anjing Soal Rabies, Status KLB Ditetapkan di Sejumlah Daerah Indonesia

Kesimpulannya, tingkat kematian rabies pada anjing mendekati 100 persen. Anjing yang terinfeksi mati disebabkan kerusakan otak, sehingga lebih memungkinkan ditularkan ke inang lain.

Saat virus berkembang biak di otak, akan terlihat gejalanya. Seekor anjing mungkin menjadi agresif dan mencoba menggigit, tapi mereka tidak mati karena menggigit seseorang. Rabies masuk ke dalam tubuh manusia lewat perantara air liur hewan yang akhirnya menyebar ke otak.

Anjing terinfeksi rabies mati karena virus itu sendiri, bukan karena menggigit manusia. Pasalnya, menggigit merupakan gejala rabies yang muncul dengan sendirinya.

Begitu gejala muncul, anjing yang terinfeksi akan mati dalam waktu sekira 10 hari atau jika virus menyebar ke otak.

Baca Juga: Bagaimana Ciri Rabies pada Kucing? Sama Berbahayanya Jika Menjangkit Manusia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat