kievskiy.org

Kasus Rabies di Bandung Nihil, Vaksinasi Massal Akan Digencarkan Antisipasi Penyebaran

Ilustrasi hewan rabies.
Ilustrasi hewan rabies. /Freepik/aleksandralittlewolf

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tengah melakukan penyuntikan vaksin kepada hewan penular rabies, terutama pada kucing, anjing, monyet, dan musang. Sementara ini, sasaran vaksinasi rabies mengacu pada hasil pendataan aparatur kewilayahan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKPP Kota Bandung Wilsandi Saefuloh menyampaikan, vaksinasi merupakan upaya antisipasi penularan rabies kepada manusia. Tersedia 10 ribu vial vaksin antirabies. Pihaknya segera memohon tambahan seumpama vial vaksin yang tersedia tak cukup.

"Sejauh ini, Kota Bandung nihil kasus rabies. Jangan sampai kejadian. Kendati demikian, kami perlu melakukan antisipasi dengan vaksinasi rabies. Kami siap memasifkan vaksinasi rabies mulai awal Juli 2023. Hal itu memerlukan penguatan ketersediaan vaksin maupun sumber daya manusia," ucap Wilsandi pada Senin, 19 Juni 2023.

Penyuntikan vaksinasi rabies, ucap Wilsandi, tanpa pungutan biaya alias gratis. Bukan hanya peliharaan di tengah masyarakat, hewan kucing, anjing, monyet, musang liar pun termasuk sasaran vaksinasi. Lantaran demikian, pihaknya berpandangan, perlu menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan.

Baca Juga: Pintu Darurat Pesawat Jeju Air Dibuka Penumpang Saat Mengudara, Pramugari Panik

Pihaknya meminta aparatur kewilayahan mendata hewan di lingkungan kerja masing-masing. "Sebagian (data) sudah masuk. Kami segera menindaklanjuti, menyuntikan vaksin pada hewan-hewan terdata," ucap Wilsandi.

Bermaksud meluaskan jangkauan vaksinasi rabies pada hewan, DKPP Kota Bandung pun bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Pihaknya berharap, dokter hewan yang membuka praktik di wilayah-wilayah Kota Bandung bersedia turut serta membuka layanan vaksinasi rabies.

Selain itu, DKPP Kota Bandung pun menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar-PB).

"Kerja sama dengan Dinkes untuk menguatkan koordinasi seumpama ada suspek kasus pada manusia. Sementara itu, yang dengan Diskar-PB dalam rangka menambah luas jangkauan. Personel Diskar-PB kan kerap melakukan rescue (penyelamatan) hewan," tutur dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat