kievskiy.org

1 dari 4 Balita Alami Stunting, Kabupaten Bandung Targetkan Penurunan Kasus hingga 18 Persen pada 2023

Ilustrasi - Para ibu dan anak mengikuti arahan pencegahan stunting.
Ilustrasi - Para ibu dan anak mengikuti arahan pencegahan stunting. /ANTARA/Adiwinata Solihin

PIKIRAN RAKYAT - Pada 2022, tercatat 25 persen atau satu dari empat balita di Kabupaten Bandung mengalami gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis atau stunting. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan penurunan angka prevalensi stunting hingga 18 persen.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan target tersebut dalam kegiatan Rembug Stunting di Soreang. Kegiatan itu digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung.

"Kami optimistis. Tahun kemarin juga dari 31 persen turun menjadi 25 persen, ini hasil kinerja semua komponen. Tadi ditargetkan 18 persen, kita lihat sampai bulan ini berapa persen dalam percepatan penurunan angka stunting," kata Dadang.

Baca Juga: Kebakaran Rumah Gegerkan Warga Cigugur Tengah-Cimahi, Pelaku Diduga Penghuni ODGJ

Meski begitu, penurunan angka stunting tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat, karena penanganannya harus dilakukan dari hulu ke hilir.

"Saya kira bahwa saat ini enggak bisa dalam konteks satu atau dua bulan selesai masalah stunting," ujarnya.

Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting itu, kegiatan "Rembug Stunting" digelar dengan melibatkan jajaran perangkat daerah, puskesmas, camat, dan kepala desa se-Kabupaten Bandung.

Percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara khusus. Dengan jangka waktu tertentu, upaya penurunan angka stunting dilakukan secara komprehensif oleh Pemkab Bandung melalui berbagai program.

Baca Juga: Pulang dan Berangkat Susah, Usaha Ikan Terganggu Eceng Gondok yang Menjamur di Waduk PLTA Cirata-KBB

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat