kievskiy.org

TPA Sarimukti Ditutup, Reaktivasi TPA Pasir Buluh di Lembang Dibatalkan

Kebakaran melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada Senin, 21 Agustus 2023.
Kebakaran melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada Senin, 21 Agustus 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Untuk menampung sampah yang tidak terangkut akibat penutupan TPA Sarimukti di Kecamatan Lembang tadinya akan mengaktifkan kembali TPA Pasir Buluh yang terletak di Kampung Cibeureum Desa Cikidang Kecamatan Lembang. Namun setelah dicek, kemungkinan besar TPA Pasir Buluh tidak dapat digunakan.

“Setelah kami cek, ada beberapa kendala yang akan terjadi. Seperti potensi longsor dan penutupan tempat wisata,” kata Camat Lembang M. Ali Kurniawan.

TPA Pasir Buluh memiliki luas 2,6 hektare yang dinilai dapat menampung sampah dari wilayah Lembang yang diperkirakan sebanyak 57 ton. Ali mengatakan setiap harinya, produksi sampah di Lembang mencapai 75,9 ton. Namun hanya terangkut 18 ton ke TPA Sarimukti.

Ali mengatakan bahwa TPA Pasir Buluh sempat ditutup karena masyarakat setempat berunjuk rasa. Mereka keberatan bila sampah diangkut ke TPA tersebut, apalagi air lindi yang mengalir dari pengangkutan sampah menimbulkan pencemaran.

Baca Juga: Soal Peluang SBY Bertemu Megawati, Hasto: Ditargetkan Minggu Depan

Hasil pengecekan, kata Ali, akses jalan terlalu kecil sehingga armada tidak dapat masuk. Kemudian, kontur tanah terlalu miring sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor. Ditambah lagi, semakin banyak permukiman yang dibangun berdekatan dengan TPA.

“Nantinya pasti banyak yang keberatan dengan reaktivasi ini,” ujarnya.

Sejumlah Objek Wisata Harus Ditutup

Kendala berikutnya akses masuk satu-satunya melewati tempat wisata di bawah Perhutani. Ali mengatakan bahwa jika memaksakan untuk menggunakan TPA tersebut, maka tempat wisata Giriwening harus ditutup.

“Kami tidak akan memaksakan hal itu. Sehingga opsi berikutnya, adalah inovasi dan pengelolaan swadaya dari tiap desa,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat