PIKIRAN RAKYAT – Seorang perempuan yang menjadi korban begal di Jalan Setiabudi, Kota Bandung sempat dimintai uang oleh pihak Polsekta Sukasari untuk mengurus laporan tersebut. Korban begal pun merasa sangat kecewa hingga memviralkan kasus tersebut.
Pihak Polsekta Sukasari mengaku ada kesalahpahaman antara korban begal dan polisi yang bertugas. Kendati demikian, Anggota Polsekta Sukasari, Aiptu AS terbukti melakukan pelanggaran disiplin, karena diduga meminta uang ke korban begal.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Paminal dari Polrestabes Bandung mengungkapkan Aiptu US meminta uang untuk operasional mencari motor korban begal. Aiptu US telah diamankan selama 5 hari di rutan Polrestabes Bandung.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono mengungkapkan tindakan Aiptu US tak boleh dilakukan, dan akan segera mendapatkan sanksi. Polisi tidak boleh meminta uang sepeser pun dari pelapor saat menangani kasus.
Baca Juga: Rekening BCA dengan Saldo Rp0 akan Ditutup Permanen per 1 November 2023
Korban begal justru minta maaf
Setelah motor korban begal ditemukan di Garut, korban begal tersebut langsung berterima kasih dan meminta maaf di hadapan publik. Dia pun tak menyangka kasus yang dialaminya bisa menjadi besar dan viral di media sosial.
“Di sini juga saya mau meluruskan perihal yang viral kemarin, mohon maaf sudah jadi besar masalahnya. Jadi terjadi kesalahpahaman antara saya sebagai pelapor dengan pihak Polsek Sukasari,” ujar korban begal, dikutip dari Instagram @undercoveri.id, pada 28 September 2023.
Korban begal mengaku sangat kelelahan saat melaporkan motornya yang dirampas tersebut. Namun saat melapor, polisi yang bersangkutan disebut justru bercanda, hingga korban mengartikan lain.
“Mungkin waktu itu beliau becandaan, tapi karena saya sedang capek, saya menganggapnya serius. Jadi hanya kesalahpahaman saja mengenai itu dan saya mohon maaf,” kata korban begal.