/photo/2023/10/05/3003459359.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Cimahi mengoptimalkan penanganan sampah lewat program Grak Ompimpah atau Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah sebagai solusi pengelolaan sampah di masa tanggap darurat sampah Kota Cimahi. Dengan demikian, kuota ritasi yang diangkut Ke TPA Sarimukti dapat dihemat dan fokus pengangkutan sampah jenis residu.
"Dalam sehari, total sampah yang dihasilkan warga Cimahi sampai 226 ton. Tidak bisa diangkut semua, harus dikurangi dengan pemilahan sampah atau Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah)," ujar Pj Walikota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Setelah berjalannya pemilahan, terjadi pengurangan produksi sampah yang diangkut sebesar 40 persen.
"Alhamdulillah sudah mulai terjadi pengurangan sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti. Data dibandingkan bulan Juli-Agustus 2023 sebelum kejadian kebakaran TPA Sarimukti dan bulan September-awal Oktober, sudah terjadi pengurangan produksi sampah sekitar 30-40 persen," katanya.
Baca Juga: PDIP Ingatkan Status Oposisi yang Melekat pada Demokrat jika Ditawari Kursi Menteri oleh Jokowi
Selain itu, ditetapkan pengangkutan sampah terjadwal sesuai jenis. Yakni hari Senin angkut sampah khusus jenis residu, Selasa sampah organik, Rabu anorganik, Kamis organik, Jumat off clean up, dan Sabtu residu.
"Kami sudah memberikan waktu atau jadwal kepada pelaku usaha, industri, rumah tangga, untuk sama-sama menuntaskan sampah. Kemudian ada titik kumpul dimana nanti tim armada akan mengambil. Semua wajib pilah sampah dan menaati hari penarikan sampah ke TPS," katanya.
Grak Ompimpah terus dilakukan
Grak Ompimpah masih terus dijalankan. "Kami sadari masih ada yang tidak sempurna, karena itu jadi program berkelanjutan," katanya.
Dia meyakini, warga Kota Cimahi bakal ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. "Mereka akan menyadari pengelolaan sampah tanggungjawab bersama," tuturnya.