/photo/2023/12/27/4046628128.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Keinginan Pemerintah Kota Bandung membuang sampah organik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat menuai penolakan. Selain kapasitas Sarimukti yang terbatas, persoalan pencemaran hingga keselamatan warga menjadi alasan penolakan itu.
"Kami masih mengharapkan dorongan yang kami sampaikan kepada Pemprov Jabar agar sampah yang masuk pada TPA Sarimukti hanya sampah residu," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) Wahyudin saat dihubungi, Rabu, 27 Desember 2023.
Walhi, lanjutnya, mendorong Pemerintah Provinsi Jabar segera menghitung jumlah kapasitas yang masih dapat ditampung Sarimukti sekaligus menghitung kapasitas lahan baru sebagai perluasan alternatifnya.
Di sisi lain, pemerintah kota dan kabupaten dapat membangun kerjasama dengan komunitas magot atau belatung guna mengatasi persoalan sampah organik.
Baca Juga: Spanduk 'Solo Bukan Gibran' Terbentang di Surakarta, Cawapres Urut 2 Beri Tanggapannya
"Mengingat komunitas magot lebih banyak tersebar di kabupaten," ucapnya.
Sarimukti semestinya bukan diproyeksikan untuk membuang sampah melainkan bagian dari upaya menjalankan kebijakan sebagai peta jalan dalam mengelola dan mengolahnya.
"Yang artinya setiap kabupaten/kota agar tetap dapat memilah sampah di setiap masing-masing daerah sehingga sampah yang masuk pada TPA Sarimukti hanya sampah residu," kata Wahyudin.
Jika hal tersebut dapat dijalankan oleh Pemprov dan didukung dari setiap kabupaten/kota, Walhi baru dapat menyatakan kebijakan yang dibuat itu sudah benar serta diimplementasikan dengan baik.
Baca Juga: Israel Penjajah 'Jatuh Miskin', 10 Lembaga Kementerian Terpaksa Dihilangkan