kievskiy.org

Proyek Jalur Ganda Haurpugur-Cicalengka Belum Rampung Saat Tabrakan KA Turangga-KA Lokal Bandung Raya

Daftar Nama 4 Korban Tewas dan 33 Luka Tabrakan Kereta Api 5 Januari 2024 di Cicalengka, Kepala Kereta Ringsek
Daftar Nama 4 Korban Tewas dan 33 Luka Tabrakan Kereta Api 5 Januari 2024 di Cicalengka, Kepala Kereta Ringsek /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Proyek jalur ganda senilai Rp1,3 triliun yang sedang berlangsung dari Kiaracondong hingga Cicalengka masih belum rampung ketika terjadi tabrakan antara KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya.

Dalam proyek tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki rencana membangun jalur ganda kereta sepanjang 23,5 kilometer guna memotong waktu tempuh dan meningkatkan intensitas layanan kereta.

Proyek ini dibagi dalam dua tahap, dengan tahap pertama membentang dari Gedebage hingga Haurpugur sepanjang 14 kilometer dan tahap kedua fokus pada jalur dari Haurpugur hingga Cicalengka sepanjang 9 kilometer. Kemenhub menargetkan penyelesaian dua tahap proyek ini pada tahun 2023, tetapi pada saat tabrakan terjadi, tahap kedua proyek tersebut belum tuntas.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, mengungkapkan bahwa jalur ganda tidak hanya membantu memotong waktu tempuh dan meningkatkan pelayanan, tetapi juga dapat menekan risiko kecelakaan kereta. Deddy merujuk pada insiden tabrakan dua kereta di Kabupaten Lampung Tengah pada November tahun sebelumnya, di mana kecelakaan terjadi pada jalur tunggal.

Ketika ditanya tentang investigasi tabrakan di Cicalengka, Kantor Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan bahwa tim investigasi yang terdiri dari empat penyelidik telah mulai bekerja sejak 5 Januari dan menargetkan menyelesaikan investigasi pada 8 Januari. KNKT menjanjikan pembaruan informasi secara berkala kepada masyarakat terkait tabrakan kereta ini.

"Yang disayangkan, satu tahun setelah kecelakaan itu tidak ada laporan investigasi dari KNKT," kata Deddy.

"Kalau tidak ada yang meninggal, KNKT biasanya tidak melakukan investigasi. Celakanya, saat ini terjadi juga kecelakaan di jalur tunggal.

"Kalau ada investigasi terhadap kecelakaan di Lampung, otomatis akan ada upaya mitigasi karena ada kemungkinan terjadi kecelakaan yang sama. Ternyata benar terjadi lagi," ujar Deddy.

Pakar transportasi di Institut Teknologi Bandung, Sony Sulaksono, dan pakar transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung, menyampaikan pandangan berbeda tentang penyebab kecelakaan kereta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat