PIKIRAN RAKYAT – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung Jawa Barat merespons terkait adanya laporan pemasangan bendera partai politik atau alat peraga kampanye (APK) di beberapa jalan layang atau flyover di Kota Bandung. Mereka menegaskan bahwa pemasangan APK tersebut dilarang karena dapat membahayakan pengendara yang melintas.
“Untuk di jalan layang ini kan memang tidak diperbolehkan, ada di Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 9 tentang Ketertiban Umum yang melarang untuk dipasang alat peraga kampanye,” kata Koor Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bandung Indra Prasetyo Hardian di Bandung, Kamis, 11 Januari 2024.
Indra mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan partai politik maupun peserta pemilu yang masih memasang APK di jalan layang. Mereka telah meminta pihak yang memasang APK di tempat itu untuk segera dicopot secara mandiri.
“Kami telah melakukan komunikasi dengan partai politik yang memasang alat APK di jalan layang Kiaracondong untuk meminta diturunkan atau dipindah di tempat yang semestinya,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: 'Bocil' Sepeda Listrik Makan Korban Lagi, Mbak-mbak Vario Mental Cium Aspal
Adapun penampakan bendera parpol itu dikeluhkan warga Kota Bandung di dua ruas jalan, yakni flyover Kopo, dan flyover Kiaracondong. Tampak dalam video dilihat di akun Instagram @prfmnews, APK tersebut diduga merupakan bendera dari PAN.
Bendera tersebut dipasang hampir di semua bagian pembatas jalan layang. Besar bendera pun berbagai macam, bendera kecil ditempatkan dengan tiang lebih pendek, sedangkan bendera besar dipasang dengan tiang lebih tinggi.
APK dipasang sembarangan bisa membahayakan
Indra menilai, para peserta pemilu seharusnya memperhatikan aspek keselamatan bagi masyarakat umum dalam pemasangan atribut APK di Kota Bandung. Ia menyebut jangan hanya menaati aturan yang ada saja.
“Dalam pemasangan APK mohon untuk hati-hati karena intensitas curah hujan di Kota Bandung sedang tinggi, bila mana dipasang sembarangan dan mengenai orang lain ini dapat membahayakan pengguna jalan,” kata Indra.