kievskiy.org

Pajak Mobil Baru 0 Persen, Honda : Bisa Jadi Stimulus Bagi Pasar Otomotif

Honda Jazz
Honda Jazz /Dok HPM Dok HPM

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah mewacanakan pemberian relaksasi di industri otomotif dengan memberikan pembebasan pajak pembelian mobil baru.

Hal ini berhembus seiring pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang mengusulkan kepada Menteri Keuangan terkait penurunan pajak mobil baru 0 persen.

Aturan ini diharapkan dapat terealisasi pada Desember 2020.

Baca JugaAlasan Kemenperin Usulkan Pajak Mobil Baru Jadi 0 Persen

Mengetahui adanya usulan tersebut, Honda sebagai salah satu pelaku industri di Indonesia pun turut berkomentar.

Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan wacana ini bisa memberikan kontribusi positif terhadap pasar. Namun pihaknya masih mempelajari seperti apa detail dari aturan tersebut.

"Secara umum, penurunan pajak dapat menjadi stimulus positif bagi pasar otomotif. Tentunya kami perlu melihat lebih lanjut mengenai dampaknya secara aktual," papar Billy saat dihubungi Pikiran-Rakyat.com hari ini, Rabu, 23 September 2020.

Baca Juga : Dampak Covid-19, Hyundai dan Serikat Kerja Sepakat Bekukan Gaji Karyawan

Billy menambahkan, pihaknya masih mempelajari seperti apa detail dari aturan tersebut.

Sehingga Honda saat ini dikatakan Billy tetap fokus pada program penjualan yang telah mereka rancang.

"Saat ini kami tetap fokus untuk merancang program penjualan dan aktivitas untuk meringankan konsumen untuk membeli mobil saat ini," tambah Billy.

Baca Juga : Mau Beli Mobil Formula 1? Mobil Bekas Tim Jordan Dilelang Cari Pemilik Baru

Pemberian relaksasi pajak mobil baru yang dicanangkan Kementrian Perindustrian merupakan upaya menstimulus pasar sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19.

Dikatakan Kemenperin, Agus, upaya pemangkasan pajak pembelian mobil baru tersebut diyakini bisa mendongkrak daya beli masyarakat.

Tujuannya yaitu untuk memulihkan penjualan produk otomotif yang tengah turun selama pandemi.

Baca Juga : AS Jadi Negara Pertama dengan Kasus Kematian Covid-19 Capai 200.000, Donald Trump Angkat Bicara

“Kalau kita beri perhatian agar daya beli masyarakat bisa terbantu dengan relaksasi pajak, maka kita terapkan. Kemudian pada gilirannya bisa membantu pertumbuhan industri manufaktur di bidang otomotif tersebut,” terang Agus seperti diwartakan Pikiran-Rakyat.com beberapa waktu lalu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat