kievskiy.org

Potensi Cuaca Ekstrem Usai Libur Lebaran 2024, Warga Cimahi Diminta Waspada

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /ABC

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah suasana libur Lebaran 2024, masyarakat Kota Cimahi diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Apalagi, di suasana libur lebaran banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata hingga melakukan perjalanan kembali ke daerah asal untuk bekerja.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fitriandy Kurniawan mengatakan tersebut, Senin, 15 April 2024. "Senantiasa waspada, perhatikan kondisi cuaca saat berwisata di suasana libur lebaran ataupun di perjalanan," ujarnya.

Dia menyatakan, pihaknya mengacu pada informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprakirakan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat pada musim libur Lebaran 2024. Perubahan cuaca sebab hujan ringan hingga lebat diprediksi turun merata termasuk wilayah Bandung Raya.

"Sesuai informasi BMKG untuk wilayah Bandung Raya termasuk Cimahi sampai dengan bulan Mei dalam keadaan cuaca ekstrem. Biasanya hujan di siang hari hingga malam hari, lalu ada angin kencang," ucapnya.

Kemudian, juga harus memitigasi potensi bencana geo-hidrometeorologi. BMKG pun memberikan rekomendasi kepada warga yang akan menikmati wisata di Bandung Raya, terutama waspada akan dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

"Kota Cimahi sudah ditetapkan berstatus siaga bencana geo-hidrometeorologi hingga Mei 2024. Apalagi, ada Siklon tropis dan bibitnya di wilayah Indonesia yang bisa berefek pada cuaca ekstrem, namun intensitasnya makin menurun," imbuhnya.

Sesuai hasil kajian, potensi bencana saat curah hujan tinggi biasanya memicu banjir di sejumlah titik ruas jalan di Kota Cimahi. Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya menyebabkan air meluap dari drainase karena tidak tertampung.

Titik langganan banjir di antaranya di ruas Jalan Jenderal Amir Machmud-Simpang Cibabat, Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata-Cihanjuang, termasuk simpang Pasar Cimindi-Cigugur Tengah.

"Hujan deras kerap memicu genangan. Salah satunya karena kondisi saluran drainase yang kurang berfungsi maksimal. Tapi segera surut lagi kalau hujannya mereda," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat