kievskiy.org

Tingkat Pengangguran Terbuka di Bandung Barat Turun, Angkanya Masih Tinggi

Ilustrasi pengangguran terbuka.
Ilustrasi pengangguran terbuka. /ANTARA/Weli Ayu Rejeki

PIKIRAN RAKYAT - Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung Barat turun, akan tetapi angkanya masih terbilang cukup tinggi. Hal itu disebabkan jumlah lulusan dan ketersediaan lapangan kerja tidak seimbang.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bandung Barat, Hasanuddin, mayoritas pengangguran ini berasal dari lulusan SMA/SMK. Ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dan ketersediaan lapangan kerja menjadi penyebab utama tingginya angka pengangguran.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bandung Barat mencapai 8,11 persen dari total penduduk pada Agustus 2023. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,52 persen dibandingkan Agustus 2022 yang mencapai 9,63 persen.

Meskipun terjadi penurunan, jumlah pengangguran relatif masih besar mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah. Pada tahun 2023, BPS mencatat jumlah penduduk Bandung Barat mencapai 1,86 juta jiwa. Jika direrata, angka 8,11 persen pengangguran ini setara dengan 150.846 jiwa.

"Lulusan SMK saja tahun ini mencapai 9.410 orang, belum lagi lulusan SMA dan universitas. Memang tidak seimbang antara jumlah lulusan dan lowongan kerja yang tersedia," ujar Hasanuddin pada Kamis, 30 Mei 2024.

Hasanuddin menyarankan agar para lulusan SMA/SMK Sederajat mengambil peluang di bidang usaha ketimbang hanya mengandalkan melamar pekerjaan. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga berpotensi membuka lapangan kerja baru.

"Sebenarnya, lulusan SMA/SMK diharapkan bisa membuka peluang usaha secara mandiri. Karena jumlah penyerapan tenaga kerja memang tidak seimbang," tuturnya.

Selain itu, Disnakertrans berupaya menyediakan solusi dengan mengoptimalkan peran Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) untuk memberikan pelatihan dan keahlian yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. 

"TKDV sudah dibentuk dan kami optimalkan untuk memberi pelatihan vokasi. Selain itu, kami juga akan menggiatkan kembali Job Fair," kata Hasanuddin.

Hal itu juga yang menyebabkan pendapatan penduduk di Kabupaten Bandung Barat masih terbilang rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, PDRB per kapita atau rata-rata pendapatan penduduk Bandung Barat masih berkisar sebesar Rp30,62 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat