/photo/2020/02/01/992893110.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Bupati Bandung Dadang Nasser mengatakan, stadion si Jalak Harupat unggul dari segi kualitas lapangan. Terbukti waktu Asian Games 2018 banyak negara-negara peserta yang menginginkan untuk bermain di Jalak Harupat.
“Kalau dilihat dari fasilitas kami hanya punya tribun dua, tapi kami punya unggulan di rumput sehingga larian air sangat cepat. Kalau hujan besar nggak sampai tiga menit air langsung tidak ada. Sekarang ditunjang dengan fasilitas lain dan kitaingin terbaik sesuai apa yang diharapkan FIFA akankita lakukan,” ujarnya.
Dadang mengatakan, pada intinya fasilitas yang ada di stadion Si Jalak Harupat ini tidak hanya beroientasi ke FIFA saja tetapi intinya adalah menyajikan untuk warga di Kabupaten Bandung termasuk tim serta pemain sepak bola bahwa lapangan Jalak Harupat sudah kelas dunia termasuk lapang latihan juga yang telah memiliki standar FIFA.
Baca Juga: Sempat Jadi Kisruh, Anggota Komisi VIII DPR RI Klaim Kemensos pro Disabilitas
“Melihat fasilitas lain juga seperti jarak tempuh 30 menit, justru kita ada jalan tol hingga jarak dari Bandung ke sini hanya 12 menit. Syarat ini sudah dekat, kalau harus hotel bintang 5 plus misal dari Trans hotel atau Intercontinental di Dago, baru itu bisa 30 menit,” tuturnya.
Sementara itu Kabupaten Bandung menjadi dearah pertama yang dikunjungi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, sebagai bagian untuk mematangkan persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Iwan Bule ini melakukan inspeksi di Stadion Si Jalak Harupat, Jalan Cipatik-Soreang, Sabtu 1 Februari 2020.
Baca Juga: Ada Gerakan Khas Tik Tok Diselipkan dalam Opera Legenda Sunda Sangkuriang
Sebagai bagian dari persiapan jelang Piala Dunia U-20 tahun 2012, PSSI melakukan ‘Joint Inspection’ di 10 kota yang dipersiapkan menjadi tuan rumah.