kievskiy.org

Di Tengah Krisis Corona, Agen Mesut Ozil Ajak Pemain Liga Inggris Tolak Pemotongan Gaji

Arsenal 'cuci tangan' dari kontroversi Mesut Ozil soal komentar terhadap etnis Uighur yang menuai kecaman Tiongkok./
Arsenal 'cuci tangan' dari kontroversi Mesut Ozil soal komentar terhadap etnis Uighur yang menuai kecaman Tiongkok./ /Sportreviews.com Sportreviews.com

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah klub sepak bola seperti Barcelona telah sepakat dengan para pemainnya untuk melakukan pemotongan gaji di tengah krisis virus corona.

Namun tidak demikian dengan agen bintang Arsenal Mesut Ozil yaitu Erkut Sogun.

Sang agen Mesut Ozil tersebut mengajak para pemain di Liga Inggris untuk sama-sama menolak pemotongan gaji yang tengah didiskusikan.

Baca Juga: Manfaatkan Isu COVID-19, Sejumlah Oknum di Cimahi Minta Sumbangan ke Masyarakat

Liga Inggris pada pekan lalu mengonfirmasi bahwa pihak klub telah setuju untuk berkonsultasi dengan para pemainnya terkait pemotongan gaji sebesar 30 persen.

"Ini tidak mudah bagi semua orang, namun inilah saatnya bagi klub untuk berbicara langsung kepada para pemain dan perwakilannya untuk memecahkan masalah ini," kata Sogut pada webinar Football Business Academy yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

"Inilah yang masih kurang kita lakukan. Dan satu hal yang dapat dilakukan adalah penangguhan. Inilah awalnya, untuk berkata, ‘Ayo tunda pembayaran-pembayaran ini sampai akhir tahun ini atau tahun depan,’” kata sang agen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Glenn Fredly Pernah Marah Besar ke Saya

"Itu merupakan sesuatu yang dapat disepakati oleh para pemain dan klub, maka klub-klub tahu mereka tidak akan memiliki masalah uang dan bergerak untuk tiga tahun mendatang. Penangguhan merupakan perlindungan untuk semua orang," tambahnya.

Sebelum Sogut menyuarakan opininya, dua sosok besar lain di Inggris telah menyatakan keberatannya terhadap rencana pemotongan gaji para pemain Liga Inggris. Dua sosok tersebut adalah mantan pemain timnas Inggris yakni Wayne Rooney dan Gary Neville.

Rooney berkata bahwa tidak semua pesepak bola dapat digeneralisir sebagai pekerjaan bergaji besar. Sedangkan Neville merasa para pesepak bola semestinya dimintai donasi, dan bukan dikenakan pemotongan gaji.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat