PIKIRAN RAKYAT - Taipan Rusia Roman Abramovich secara mengejutkan membuat pernyataan, melepaskan kepemimpinannya di klub sepak bola Inggris, Chelsea, Sabtu 26 Februari 2022 malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
Mundurnya Roman Abramovich tak lain merupakan dampak dari negara asalnya Rusia yang melakukan invasi militer ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022.
Abramovich yang merupakan konglomerat minyak dan gas sejak tahun 1990-an, kemudian menjadi pemilik Chelsea sejak 2003 dengan membelinya dari Ken Bates dengan biaya yang dilaporkan sebesar 140 juta Poundsterling, sekira Rp2,6 triliun. Sang taipan disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pemerintah Inggris sebagai negara asal Chelsea dilaporkan akan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Roman Abramovich sebagai salah satu kolega Vladimir Putin langsung mengambil langkah cepat untuk menjauhkan Chelsea dari kontroversi yang melibatkan dirinya.
Salah satunya menarik diri dari seluruh aktivitas yang berkaitan dengan Chelsea. Roman Abramovich dalam pernyataannya menunjuk yayasan amal Chelsea untuk mengurus dan merawat klub tersebut.
Berikut isi pernyataan lengkap Roman Abramovich:
“Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga klub, yang tugasnya adalah memastikan bahwa kita sukses seperti yang kita bisa hari ini, serta membangun untuk masa depan, di samping memainkan peran positif dalam komunitas kita. Saya selalu mengambil keputusan berdasar kepentingan terbaik Klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini.
Itulah sebabnya saya hari ini memberikan wali amanat kepada Yayasan amal Chelsea atas kepengurusan dan perawatan Chelsea FC. Saya percaya bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, pemain, staf, dan para penggemar,” demikian pernyataan Roman Abramovich, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Chelsea, pada Minggu 27 Februari 2022.