kievskiy.org

Peneliti Hukum Olahraga Sebut Tak Mudah Terapkan Protokol Kesehatan di Liga 1 2020

LOGO Liga 1 2020
LOGO Liga 1 2020 /rizki laelani/pikiran-rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Hukum Olahraga di Kemenkumham, Eko Noer Krsitiyanto yang akrab disapa Eko Maung mengatakan, penerapan protokol kesehatan di sepak bola Indonesia tidak akan mudah andai kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dilanjutkan kembali.

Sebelumnya, PSSI bersama PT LIB dan klub-klub peserta telah melakukan rapat virtual yang menghasilkan opsi-opsi untuk melanjutkan kembali kompetisi pada bulan September atau Oktober 2020.

Jika nanti kompetisi dilanjutkan, maka PSSI akan menyediakan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penularan Virus Corona sebagaimana yang diterapkan Korea Selatan dan Jerman.

Baca Juga: Rindu Kota Bandung, Pemain Muda Persib Mario Jardel Tak Sabar Ingin Segera Latihan Bersama

"Gak akan bisa diadopsi (di Indonesia) apa yang terjadi di Korea dan Jerman. Karena untuk menentukan aturan ada tiga faktor, yaitu aturannya itu sendiri, institusi penegaknya, kemudian kesadaran," kata Eko dikutip Pikiran-Rakyat.com (PR) saat mengudara di Radio PRFM 107.5 News Channel.

Lanjut Eko, PSSI mungkin bisa jika sekadar membuat aturan, namun penerapannya yang akan sulit di Indonesia.

"Kemenpora dan PSSI mau buat SOP (protokol kesehatan olahraga). Bikin mah gampang, kita paling jago buat aturan. Tapi, untuk melaksanakannya harus lihat kelembagaan kita," sebut Eko.

Baca Juga: Singgung Masalah Fisik, Pengakuan Kiper Persib I Made Wirawan Selama Latihan Mandiri di Rumah

Eko juga mengkritisi opsi meniadakan degradasi yang dikeluarkan PSSI bersama PT LIB dan klub-klub di rapat virtual.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat