PIKIRAN RAKYAT - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berjanji akan mengedepankan pendekatan akal sehat, saat menyikapi para pemain dari beberapa klub Liga Primer Inggris yang menunjukkan solidaritas atas kematian George Floyd.
Para pemain Liverpool, Chelsea, dan Newcastle United menunjukkan solidaritas dan keprihatinan atas kasus rasialisme yang menyebabkan kematian George Floyd di Amerika, dengan sama-sama berlutut saat sesi latihan.
Pada prinsipnya, hal ini dapat melanggar aturan yang melarang para pemain menunjukan simbol-simbol bermuatan politis di lapangan hijau.
Namun, FA akan memberi pengecualian terhadap kasus kematian Ggeorge Floyd.
"FA dengan keras mengutuk segala macam bentuk diskriminasi dan selalu memastikan keberagaman dan inkulsivitas sepak bola Inggris. Perihal gestur dan simbol yang ditunjukkan para pemain yang berpotensi melanggar aturan, akan dinilai lebih lanjut. Semuanya akan ditinjau berdasarkan konteks dan kasus yang melatarinya melalui pendekatan akal sehat," ujar juru bicara FA dikutip Pikiran-rakyat.com (PR).
"Kekuatan sepak bola dapat melampaui batas-batas komunitas dan kami selalu berkomitmen untuk menghapus segala bentuk diskriminasi," tambahnya.
Presiden FIFA, Gianni Infantino juga menekankan agar asosiasi-asosiasi sepak bola di berbagai negara mengizinkan para pemainnya untuk menunjukkan solidaritas kepada George Floyd.
Infantino mencontohkan apa yang telah dilakukan para pemain Bundesliga seperti Weston McKennie, Jadon Sancho, dan Marcus Thuram yang menunjukkan solidaritasnya kepada Floyd di tengah pertandingan, tidak perlu mendapatkan hukuman.
Hal senada juga diamini oleh Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.