PIKIRAN RAKYAT - Di tengah duka mendalam yang dirasakan keluarga, penyebab kematian Iwan Junaedi (44) sang 'Pahlawan Aremania' masih menimbulkan tanya.
Pria yang tewas setelah berusaha membukakan pintu stadion yang terkunci untuk para suporter itu diduga menghembuskan nafas terakhir karena dipukul oleh kaleng gas air mata.
Dugaan itu muncul setelah pihak keluarga melihat ada memar di tubuh Iwan Junaedi saat jenazahnya dimandikan.
Kakaknya, Heri (55) mengaku melihat memar kuning saat memandikan tubuh Iwan Junaedi.
Baca Juga: Dirut PT LIB hingga Ketua Panpel Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan
"Saya melihat bekas luka, seperti luka tembak di punggung atas kanan. Saudara laki-laki saya, yang bekerja (di) militer, mengatakan luka itu (dari) selubung gas air mata," katanya.
Saksi mata sebelumnya juga mengatakan bahwa tidak ada peringatan yang diberikan sebelum gas air mata digunakan.
Selain itu, gas air mata ditembakkan tidak hanya pada pendukung yang telah menyerbu lapangan, tetapi juga pada penggemar di tribun.
"Jauh di lubuk hatiku aku membiarkannya pergi," ucap istri Iwan Junaedi, Eka Wulandari sambil menyeka air mata yang mengalir di pipinya.